"Pergi ke ruang belajar wangye dan beritahu seseorang untuk mengundangnya makan malam di Peach Blossom Palace malam ini!"
Huang Lianyue berbicara pada Xiao Shi sambil menggulung lengan bajunya, mengikatnya menjadi simpul sebelum memotong sayuran yang telah dicuci bersih.
Saat ini, mereka berada di dapur kecil di peach blossom palace.
Xiao Shi mengangguk. "Baik." Lalu berjalan keluar meninggalkan Huang Lianyue bersama Xiao Ning.
"Wangfei, tolong biarkan nubi melakukannya." Xiao Ning mengusulkan saat dia menatap jari-jari ramping Huang Lianyue yang menari dengan pisau saat dia memotong rapi sayuran.
Bukannya dia tidak menyadari keanehan nyonyanya setelah terbangun dari koma akibat tenggelam di kolam, namun setelah lama mengamati, dia yakin bahwa itu memang Nyonyanya, bukan seseorang yang menyamar menjadi wanitanya. Jadi dia hanya bisa melepaskan hatinya, dan menganggap perubahan wanita itu sebagai sesuatu yang dikehendaki surga. Toh, itu juga bagus selama nyonya nya baik-baik saja.
Huang Lianyue menggeleng. "Kamu bantu aku menyalakan api!"
Meskipun dia bisa memasak, tapi dia masih kesulitan menyalakan api dengan kayu bakar. Lagipula dia juga cukup kesal mendengar Xiaoning terus mengoceh agar dia berhati-hati. Sungguh, di bukan porselen atau kaca yang begitu rapuh! Dia manusia yang memiliki tulang-tulang keras di tububnya!
Mendengar perintah Nyonyanya, Xiao Ning hanya bisa mengangguk dengan enggan.
Biarlah! Asal wanitanya senang!
Dengan itu mereka berkoordinasi dengan baik sampai Xiao Shi kembali.
"Bagaimana?"
Xiao Shi mengangguk, matanya bersinar. "Ya, Wangfei! Wangye datang Peach blossom malam ini."
Huang Lianyue mengangguk acuh, lalu melanjutkan memasak.
Sampai matahari hamoir terbenam di ufuk barat, Huang Lianyue akhirnya menyelesaikan masakannya.
Mendesah lega, Huang Lianyue melakukan peregangan ringgan saat dia mengintruksikan. "Jaga itu agar tetap hangat." Lalu berjalan ke luar dapur kecil menuju kamar utama.
Di kamar utama, Huang Lianyue yang diikuti Xiao Ning di belakang mengintruksikannya untuk mempersiapkan air mencuci.
"Kamu bisa keluar!" Pesan Huang Lianyue setelah segalanya dipersiapkan.
Xiao Ning mengangguk patuh, dia tahu Nyonyanya tidak suka dibantu saat mandi, jadi dia keluar dari kamar utama dan berjaga di depan pintu.
Sementara itu, Huang Lianyue mendesah lega saat air hangat menyapa kulit putih porselennya. Dia, Huang Lianyue merasa bahwa ini adalah waktu-waktu tersantainya setelah sampai di Dinasti ini. Uap air melayang di udara dengan aroma mawar yang menyegarkan. Manis, membuat Huang Lianyue tidak bisa tidak memejamkan matanya dengan kepala bersandar di bak mandi.
"Rui wangfei, apa kamu mulai menikmati waktumu di dunia ini?" Suara yang akrab terdengar di telinga Huang Lianyue.
Huang Lianyue membuka mata, lagi-lagi mendapati dirinya di dalam kegelapan.
"Nona Huang!" Huang Lianyue memanggil cerminan dirinya yang terlihat transparan.
Wanita itu tersenyum lemah. "Itu kamu, Rui wangfei."
Huang Lianyue menggeleng. "Jangan memanggilku Rui Wangfei!" Ia bersikeras menolak, karena oh! Tuhan tahu bagaiamana dia membenci memasuki tubuh ini di era ini dengan status itu!
Wanita transparan itu menggeleng lemah. "Jangan bersikeras, Rui Wangfei. Kamu adalah aku, takdirmu adalah takdirku, , jadi, terima takdirmu dan hiduplah dengan baik." Kalimat penuh penekanan itu membuat Huang Lianyue semakin kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
To be Beloved Wife
Historical FictionHuang Lianyue, mahasiswi abad-21 yang ditransmigrsikan kedalam tokoh pakan ternak meriam oleh penulis novel yang dia baca. Disana, dia berjuang mempertahankan hidupnya ditengah-tengah plot dan skema keluarga dan politik. Suaminya tidak menyukainya d...