Selama membaca dan jangan lupa jejak!
Btw, kalau ada typo tolong diingatkan ya...! ^^"Wa-wangye, apa yang kamu lakukan? Berdiri!" Huang Lianyue berseru ketakutan melihat Pangeran Yixing yang berjongkok di hadapannya sambil melepas sepatu rajut bersulam teratai yang ia pakai, sebelum memegang kakinya.
Sementara itu, Pangeran Yixing mengabaikan seruan Huang Lianyue dan memandang pergelangan kaki wanitanya dengan kening berkerut.
Menurut praktik yang biasa, dia tidak akan perduli dengan luka sekecil ini, belum lagi dia seorang wanita. Tapi untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, dia merasa tidak enak melihat kerutan kesakitan di wajah wanita itu.
"Diam! " Ucap Pangeran Yixing samar sambil memijat kaki Huang Lianyue.
Huang Lianyue menunduk, memandang wajah tampan Pangeran Yixing.
Dari sudut pandangnya, dia bisa melihat wajah serius Pangeran Yixing yang membuatnya tidak bisa tidak mengingat perkataan orang-orang tentang: "Lelaki terlihat paling tampan adalah saat dia sedang serius mengerjakan sesuatu."
Dulu, dia menertawakan ungkapan ini, tapi sekarang? Setelah melihat Pangeran Yixing membawanya dari aula depan ke Peach blossom dan memijatnya dengan serius, untuk pertama kalinya dia merasa Pangeran Yixing terlihat sangat tampan dan ....
Membuat jantungnya berdetak kencang entah dia mau mengakuinya atau tidak!
Tapi, detak jantung dan kehangatan seperti ini membuatnya tidak bisa tidak mengingat Sheng Rong Fei.
Apakah dia memperlakukan Pemeran utama wanita dan Nona Sheng dengan cara yang sama?
Memikirkan hal itu membuat Huang Lianyue mengerutkan bibir dengan rasa masam di hatinya.
Jika itu yang pertama, dia tidak bisa mengatakan apa-apa karena pemeran utama adalah seseorang yang ditakdirkan untuknya, tapi jika itu yang kedua ....
Kuda jantan!
Batin Huang Lianyue mengumpat.
Hal ini lagi-lagi membuatnya berpikir apakah penulis itu gila karena mengatakan Pangeran Yixing adalah lelaki sedingin es di musim salju, atau apakah ini merupakan 'pelencengan' lain dari alur cerita?
Jika itu yang pertama, penulis itu pasti gila dan buta, tapi jika itu yang kedua ...
Seberapa tidak bergunanya dia sampai lelaki dingin dan perawan yang dia gambarkan, berubah menjadi kuda jantan yang pintar bermain wanita?
Sementara Huang Lianyue terombang-ambing dalam lamunan, Pangeran Yixing yang sudah menyelesaikan 'tugasnya' mendongak, menatap wajah kesal Huang Lianyue yang membuat dahi Pangeran Yixing berkerut samar.
Ada apa dengan ekspresinya itu? Apa dia memijat terlalu keras?
Pangeran Yixing mendesah samar atas pemikirannya sendiri.
Lagi pula, kenapa dia harus repot-repot dengan wanita ini?
"Hei, apa kamu melukai otakmu dan menjadi bodoh? " Pangeran Yixing dengan ringan menyentil dahi Huang Lianyue.
Huang Lianyue yang terkejut dengan tindakan Pangeran Yixing menatapnya dengan tatapan memprotes, sementara ia menutup mulutnya dan menolak menjawab pertanyaan yang Pangeran Yixing ajukan.
"Hei, apa kamu benar-benar menjadi bodoh? Tapi, bukankah yang tergelincir itu kakimu dan bukan otakmu? " Dengan ekspresi khawatir yang dibuat-buat, Zhang Yixing menyentuh dahi Huang Lianyue dengan punggung tangannya.
"Jika Qie menjadi bodoh, akankah wang ye bersedia bersama Qie? "
Raut wajah Zhang Yixing memiliki beberapa perubahan mendengar pertanyaan Huang Lianyue, dengan jari memijit dahinya, Zhang Yixing membuat gerakan seolah-olah dia berpikir keras sebelum menjawab. "Sebagai Pangeran pertama Dinasti Qin Timur, itu benar-benar kehilangan wajah bagi negara untuk memiliki wanita bodoh sebagai istrinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
To be Beloved Wife
Historical FictionHuang Lianyue, mahasiswi abad-21 yang ditransmigrsikan kedalam tokoh pakan ternak meriam oleh penulis novel yang dia baca. Disana, dia berjuang mempertahankan hidupnya ditengah-tengah plot dan skema keluarga dan politik. Suaminya tidak menyukainya d...