Kegagalan rencananya untuk kembali ke abad-21 dengan memakai gelang giok darah saat tidur membuat jiwa Huang Lianyue terguncang. Akibatnya, dia didera putus asa empat hari berturut-turut dan mengunci dirinya dari orang luar. Selain Xiao Shi dan Xiao Ning, dia menolak bertemu siapapun.
Bahkan ketika para selir Rui Wangfu datang untuk membayar salam, Huang Lianyue hanya membuat mereka menunggu beberapa saat sebelum memberitahu mereka untuk kembali karena merasa tidak sehat. Beruntung di Wangfu ini sang pangeranlah pemegang otiritas tertinggi, tidak ada tetua yang harus dilayani seperti didalam novel-novel yang dia baca.
Saat ini Huang Lianyue yang tengah duduk melamun di sofa didekat jendela menoleh, menatap Xiaoning yang duduk di bangku kecil di sampingnya.
"Nona, ada apa? Apa nona memerlukan sesuatu?"
Huang Lianyue mengangguk, menatap Xiaoning dengan rasa penasaran di wajahnya. "Dimana kamu menyimpan perhiasan peninggalan ibu?"
Xiao Ning tersentak. "Ah, bukankah Nona selalu menyimpannya di laci meja rias?"
Huang Lianyue menggeleng, sedikit cemberut dibibirnya.
"Tidak, maksudku dimana perhiasan peninggalan almarhum ibuku? Apakah kamu membawanya ke sini? Bisakah kamu membawanya kesini?"
Novel itu menyebutkan bahwa ibu pemilik asli adalah seorang wanita berbakat yang dikenal suka mengumpulkan barang-barang indah dan langka. Jadi seharusnya sekera ibu pemilik asli jauh lebih baik daripada tumpukan kuno dam norak itu, kan?
Permintaan tang Huang Luanyye ajukan membuat Xiaoning terkejut sejenak sebelum mengangguk antusias. "Tentu saja bisa! Nubi sudah menyimpannya untuk nona sejak lama!"
Lalu berlari keluar dari kamar dengan kegembiraan dan ketakutan nonanya akan berubah pikiran jika dia sedikit lebih lambat.
Sementara Xioning tidak ada, Huang Lianyue yang menikmati pemandangan di luar jendela jatuh dalam lamunan.
Novel itu tidak menyebutkan banyak hal tentang pemilik tubuh yang asli,namun penulis novel sepertinya memiliki kekaguman khusus terhadap ibu pemilik novel sebagai wanita berbakat yang langka.
Di dalam novel itu disebutkan secara singkat bahwa karena kesedihan ekstrim, pemilik asli selalu menolak mekihat barang-barang peninggalan ibunya, menguncinya di dalam sebuah kotak dan kemudian melupakannya seiring berjalannya waktu.
Barang-barang itu entah bagaimana muncul di tangan ibu tirinya dari waktu ke waktu, menggunakan alasan menjaganya untuknya. Jika bukan karena keluarga ibu pemilik asli mengawasi dan menjaganya dengan ketat, mas kawin ibu pemilik asli mungkin sudah jatuh ke tangan wanita itu.
Ketika Xiao Ning kembali, Huang Lianyue berada didepan meja rias ;duduk memainkan jepit rambut emas besar dengan kepala menunduk, sampai ia melihat bayangan xiaoning dari cermin perungu.
"Bawa itu kesini."
Xiao Ning mengangguk, membawa kotak perhiasan itu kedepan Huang Lianyue dengan kegembiraab dan kecemasan di wajahnya.
Mengabaikan ekspresi Xiao Ning, Huang Lianyue memeriksa kotak aksesori yang dibawa Xiao Ning dan mendesah.
"Ah, selera Ibu memang yang terbaik," lalu meraih jepit rambut begonia merah, sebelum menghela napas penuh penyelasan. "Sayang sekali aku baru menyadarinya," dan sayang sekali pemilik asli tubuh ini terlalu asyik dengan perhiasan kuno dan noraknya. Ah.
Ya, pemilik asli tubuh yang ini memiliki selera fashion yang cenderung kuno dan tidak sesuai usianya.
Dia gemar menggenakan pakaian berwarna kelewat cerah dan mencolok, atau berwarna gelap yang suram, serta aksesori emas besar yang menurutnya 'indah' dan 'mewah'.
KAMU SEDANG MEMBACA
To be Beloved Wife
Historical FictionHuang Lianyue, mahasiswi abad-21 yang ditransmigrsikan kedalam tokoh pakan ternak meriam oleh penulis novel yang dia baca. Disana, dia berjuang mempertahankan hidupnya ditengah-tengah plot dan skema keluarga dan politik. Suaminya tidak menyukainya d...