"Siapa mereka?" Zhang Yixing bertanya dengan dahi mengernyit. Tatapannya menatap gadis yang duduk ditengah dengan penampilan indah dan elegan. Gadis itu mengenakan jubah merah sederhana, rambutnya diikat rendah dikedua sisi dengan pita merah membuatnya terlihat sedikit aneh namun tidak mengurangi sedikitpun aura kecantikannya, justru, itu membuatnya terlihat lebih segar dan menawan.
Tidak sampai lima detik Zhang Yixing meneliti penampilan gadis itu, dia telah mengalihkan penglihatannya pada Mo Luan dengan alis terangkat. "Siapa mereka?" ulang Zhang Yixing bertanya.
Mo Luan nyaris melompat mendengar vokal dingin yang datang dari sampingnya saat dia tengah mengagumi kecantikan dan keceriaan ke-tiga gadis itu. Seseorang dapat memastikan, itu sudah lama semenjak wangfu ini diisi tawa seperti itu. Kening Mo Luan berkerut ketika dia memikirkan sesuatu, sebelum kembali ke wangfu, dia memang telah mempelajari hal-hal yang diperlukan seperti saat ini.
"Jika yang ini menebak dengan benar, mereka adalah wangfei dan kedua gadis pelayannya."
"Wangfei?"
Mo Luan mengangguk, "benar."
Zhang Yixing mengernyit.
Wangfei?
Batinnya mengulangi, sementara ia berusaha mengingat sosok 'Wangfei' dalam ingatannya. Hal ini mungkin terdengar aneh, tapi Zhang Yixing benar-benar tidak bisa mengingat seperti apa rupa wanita di halaman belakangnya karena dia tidak pernah menemui mereka, dan hanya memperlakukannya seperti bunga-bunga di taman kekaisaran.
Tapi ....
Mata Zhang Yixing memyipit tajam.
Meskipun dia tidak terlalu mengingat seperti apa rupa istri utamanya, namun dia yakin Wangfeinya bukanlah seseorang yang bisa tampil sesederhana itu, dan tertawa bebas bersama pelayannya.
Dia adalah orang yang diselimuti kata 'kaya' dengan emas di sekujur tubuhnya seperti toko mas berjalan.
Pemikiran ini membuat Zhang Yixing tanpa sadar berjalan mendekat.
Sampai dia bisa melihat sosok wanita itu dengan jelas, Zhang Yixing akhirnya berhenti di tempat, terlihat ragu-ragu untuk melangkah maju atau berbalik meninggalkab tempat itu.
"Q-qie menyambut Yang mulia--" Huang Lianyue yang pertama kali menyadari keberadaannya berdiri dengan tergesa, lalu memimpin kedua pelayannya melakukan upacara.
"En," Zhang Yixing mengangguk ;membuat gelombang dengan tangan agar mereka bangkit.
Huang Lianyue berdiri dengan kaki gemetar, bibirnya mengandung senyum paksa saat dia merutuk dalam hati.
Aiya! Kenapa es besar ini bisa berada disini!
Meskipun dia telah bertekad menjalin perteman dengan Zhang Yixing, namun, dia tetap gemetar melihat seseorang yang membunuh pendahulunya!
"En, eh, wangye apa kamu mau makan hotpot bersama qie?" Huang Lianyue bertanya, memecah keheningan sementara Zhang Yixing menelitinya.
Zhang Yixing diam, membuat jantung Huang Lianyue berdegup kencang, sementara Mo Luan hendak mewakili untuk menolak ketika dia melihat Zhang Yixing mengangguk, lalu duduk dikarpet lembut disamping meja bundar.
Hal ini membuat Huang Lianyue yang melihat tindakannya ternganga kaget. Ini ... kenapa seperti dia tuan rumah sementara dialah tamunya?
"Masih belum datang?" Suara rendah dan serak dengan sedikit kedinginan bergema menyadarkan Huang Lianyue. Suara itu begitu indah dan memabukkan, seperti wine kelas atas yang dulu sering dicicipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To be Beloved Wife
Historical FictionHuang Lianyue, mahasiswi abad-21 yang ditransmigrsikan kedalam tokoh pakan ternak meriam oleh penulis novel yang dia baca. Disana, dia berjuang mempertahankan hidupnya ditengah-tengah plot dan skema keluarga dan politik. Suaminya tidak menyukainya d...