Selamat membaca dan jangan lupa vote dan komentarnya!
"Suami, kamu kembali!"
Zhang Yixing yang membuka tirai kereta membeku di tempat setelah melihat Huang Lianyue menyapanya dengan senyum cerah bak mentari pagi.
Sudut bibirnya tanpa sadar melengkung membentuk senyum tipis saat dia mengangguk. "En." Lalu memasuki bagian dalam kereta dan duduk di tempat kosong di samping Huang Lianyue, sebelum menyerahkan empat tusuk tanghulu di tangannya pada sang istri.
"Terimakasih, suami!" Huang Lianyue menerima pemberian Zhang Yixing sebelum menatap tanghulu di tangannya, dan Pangeran Yixing secara bergantian. "Suami, untukmu!" Huang Lianyue menyesahkan satu tusuk tanghulu di satu tangannya, sementara tangan yang lain dia gunakan untuk memegang sisa tanghulu.
Zhang Yixing melirik tanghulu di tangan Huang Lianyue sebelum menatap wajahnya yang dipenuhi kepuasan, hal ini membuatnya tidak bisa tidak mendesah.
Bukankah wanita ini terlalu mudah dipuaskan?
Sementara itu, Huang Lianyue yang merasakan tatapan Zhang Yixing pada dirinya dan tanghulu di tangannya meletakkan satu tanghulu di atas piring sebelum bergeser menjauh. "Ini milikku! Kamu makan milikmu sendiri!" Dengan satu tangan yang memegang tanghulu di belakang punggungnya seolah melindungi barang-barang berharga dari serigala pencuri.
Mata phoenix Zhang Yixing menyipit melihat kelakuan kekanakan sang istri. "Apa yang kamu takutkan? Makanlah dengan tenang, tidak ada yang akan merebutnya," lalu menggeleng. "Aku tidak rakus sepertimu."
"Siapa yang rakus? Aku tidak!" Huang Lianyue dengan keras membatah.
"Tidak?" Zhang Yixing menggulangi, lalu memandang tangan Huang Lianyue yang tersembunyi di balik punggungnya. "Lalu, kenapa kamu menyembunyikannya?" Sambil melempar pandangan menggoda.
Wajah kecil Huang Lianyue kontan memerah mendengar pertanyaan sang suami. "aku... aku..." dia melotot melihat wajah Zhang Yixing yang menahan tawa.
"Kamu, kamu menggodaku!"
"Menggodamu? Dimana aku menggodamu?" Zhang Yixing bertanya dengan raut tertarik sambil berusaha menahan tawa.
Memandang Huang Lianyue yang duduk di sudut kereta dengan satu tangan di belakang punggung, dan mata memelotot dengan wajah memerah, Zhang Yuxing entah kenapa mengingat anak kucing kucing yang dia pelihara dulu.
"Kamu, kamu..."
"Yue-er!" Zhang Yixing memanggil.
Ekspresinya yang serius membuat Huang Lianyue menghentikan kekonyolannya.
Menegakkan punggunya, Huang Lianyue meletakkan tanghulu di tangannya ke atas piring sebelum memandang Zhang Yixing dengan raut bersungguh-sungguh.
Untuk menghadapi lelaki, dia bisa bersikap konyol dan kekanakan di saat bersantai, tapi, dilihat dari ekspresi apa yang di perlihatkan Zhang Yixing kali ini—
Dia hanya mencari mati jika dia melanjutkan kekonyolannya!
"Ya, wangye." Huang Lianyue membalas sambil menikmati wajah Zhang Yixing yang sempurna. "Ada apa? Apakah qie melakukan sesuatu yang salah? Jika iya, qie memohon wangye bermurah hati memaafkan."
Zhang Yixing melirik Huang Lianyue dari sudut mata. "Dimana yang kamu perbuat salah?" Huang Lianyue menggeleng, kepalanya tertunduk dengan jari tangan berajut bersama.
"Maaf, qie bodoh tidak mengetahuinya."
Mendengar jawaban Huang Lianyue, Zhang Yixing menghela napas. "Tidak perlu takut. Kamu tidak berbuat kesalahan."
KAMU SEDANG MEMBACA
To be Beloved Wife
Historical FictionHuang Lianyue, mahasiswi abad-21 yang ditransmigrsikan kedalam tokoh pakan ternak meriam oleh penulis novel yang dia baca. Disana, dia berjuang mempertahankan hidupnya ditengah-tengah plot dan skema keluarga dan politik. Suaminya tidak menyukainya d...