Selamat membaca dan seperti biasa jangan lupa komentar sekreatif mungkin!
Beberapa hari kemudian, Permaisuri Mu memanggil Huang Lianyue ke Istana. Hal ini tentu saja membuat Huang Lianyue resah. Lagi pula, untuk apa wanita Mulia di Dinasti ini ingin bertemu dengannya?
Meskipun dia adalah Wangfei dari kediaman Rui Wang dalam nama, dan wajar bagi Permaisuri Mu untuk memanggil istri putranya, tapi—
—dipanggil oleh seorang wanita Kaisar di Istana benar-benar bukan sesuatu yang menggembirakan. Terlebih, di dalam ingatannya melalui novel yang dia baca, kesan Permaisuri Mu terhadap Huang Lianyue yang asli benar-benar berada diambang kehancuran!
Huang Lianyue menggeleng, memijat dahinya dengan jari-jarinya yang lentik.
Bagaimana dia harus menghadapi wanita paling mulia yang tidak menyukainya ini?
"Wangfei, apa yang terjadi padamu? Apa kamu merasa tidak enak badan?"
Huang Lianyue mendongak, melihat Xiaoshi yang memasuki kamar dengan wajah cemas. "Apa Xiao Ning belum memberitahumu?"
Xiao Shi menggeleng. "Wangfei, apa itu?"
Huang Lianyue mendesah, memandang Xiao Shi dengan ekspresi menyedihkan. "Ibu kekaisaran memanggilku ke Istana." Lalu menghela napas panjang sebelum melanjutkan. "Xiao Shi, apa yang harus—"
"Wangfei, apa yang kamu maksud itu Permaisuri Mu? Ibu kandung Pangeran Yixing?" Xiao Shi memotong tanpa sadar. Wajahnya menunjukkan kejutan, harapan, dan kesenangan yang ekstrem.
Huang Lianyue mengangguk lemah. "En. Xiao Shi... apa yang harus aku lakukan? Aku benar-benar malas memasuki sarang harimau itu." Dia tanpa ragu mengeluh.
Dengan kedua gadis pelayannya, Huang Lianyue memiliki kepercayaan penuh pada mereka.
"Kenapa wajah Wangfei terlihat tidak baik? Bukankah itu bagus? Wangfei, bukankah kamu selalu menunggu kesempatan ini?"
Serententan pertanyaan yang Xiao Shi ajukan membuat kilasan memori berputar di otaknya.
Benar, berdasarkan apa yang tergambar di dalam novel, pemilik tubuh ini memang sangat menantikan memasuki Istana setiap saat.
Tapi karena dia seringkali berbuat ulah dan bersikap tanpa mengenal luasnya dunia dan tingginya langit, Permaisuri Mu berhenti memanggilnya selain untuk kepentingan mendesak atau untuk 'menasehatinya'.
Huang Lianyue mendesah.
—kontribusi ibu tirinya yang 'baik' sangat mengesankan!
Pada akhirnya Huang Lianyue hanya mendesah saat senyum tipis kembali di bibirnya. "Yah, mungkin itu karena Ibu kekaisaran sudah lama tidak memanggilku ke Istana, jadi—"
Huang Lianyue menghela napas, menatal Xiao Shi dengan binar di kedua matanya. "Sebaiknya kamu membantuku bersiap sebaik mungkin, dan jangan membiarkanku membuang wajah Rui Wangfu!"
Karena itu yang terjadi, apa gunanya larut dalam kesedihan? Bukankah sebaiknya dia mempersiapkan diri sebaik mungkin dan membantu pemilik asli tubuh ini merubah kesannya? Itu juga bisa dihitung sebagai bantuan dan kompensasi selama dia menempati tubuhnya, bukan?
Huang Lianyue mengangguk meyakinkan dirinya sendiri.
"Baik," Xiao Shi mengangguk bersungguh-sungguh.
Karena Nonanya memiliki kesempatan, kenapa dia tidak membantunya sebisa mungkin? Toh, itu tidak akan sulit dengan selera Nonanya yang semakin membaik kan?
Xiao Shi diam-diam bersyukur.
Huang Lianyue mengangguk, terlihat merenung selama beberapa detik sebelum membuka kotak di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
To be Beloved Wife
Historical FictionHuang Lianyue, mahasiswi abad-21 yang ditransmigrsikan kedalam tokoh pakan ternak meriam oleh penulis novel yang dia baca. Disana, dia berjuang mempertahankan hidupnya ditengah-tengah plot dan skema keluarga dan politik. Suaminya tidak menyukainya d...