16. Suami-Istri

15.2K 1.5K 56
                                    

Setelah turun dari kereta kuda, Huang Lianyue dan Zhang Yixing berjalan di tengah keramaian Xin Lan Road sambil berpegangan tangan seperti pasangan biasa.

Pangeran Yixing tampak tenang dan kuat, sementara Huang Lianyue lemah dan menawan. Keduanya berjalan bersama, membuat orang-orang tidak bisa tidak memberikan pandangan kedua setelah melewatinya.

Hal ini membuat Huang Lianyue mendesah, melihat ke sekeliling sebelum melihat lelaki yang berjalan di sampingnya.

Bagaimana bisa ada lelaki setampan dan  sebijak ini dalam membuat seorang wanita merasa dicintai dan dihargai meskipun sebatas akting?

Di dalam suatu buku yang pernah dia baca, seseorang pernah menulis dalam karyanya yang berbunyi :"Seorang lelaki yang benar- benar mencintaimu akan memperlambat langkahnya untuk berjalan berdampingan denganmu. Tidak di depanmu maupun di belakangmu, tapi tepat di sampingmu." Yang awalnya dia sendiri tidak mengerti apa maksud penulis itu, tapi untuk saat ini, bersama dengan lelaki tinggi dan terhormat di sampingnya, dia merasa....

"Apa yang kamu pikirkan?" Zhang Yixing tampaknya menyadari wanita kecil di sampingnya tenggelam dalam lamunan, dan bertanya.

"Ah?" Huang Lianyue terkejut, tersadar dari lamunannya dan mendongak menatap siluet samping Pangeran Yixing.

Hal ini membuat Huang Lianyue lagi-lagi tidak bisa menahan diri untuk terpesona dan berpikir bahwa Pangeran Yixing adalah pembuktian sempurna dari ungkapan "keindahan menghancurkan kota".

"Lihatlah ke depan atau kamu akan menabrak sesuatu tanpa sadar." Zhang Yixing menegur saat dia diam di tempat, membuat Huang Lianyue mau tidak mau menghentikan langkahnya.

"Wang—"

"Suami!" Zhang Yixing menyela.

Huang Lianyue berkedip, jantungnya berdetak beberapa poin lebih kencang.

— seperti apa yang dikatakan orang, lelaki tampan adalah bencana. Ah!

Huang Lianyue tidak bisa tidak menghela napas.

Sebagai pengagum hal-hal yang menyenangkan mata, terlebih lelaki tampan, dia benar-benar merasa kesulitan menahan diri agar tidak menerkam atau langsung melemparkan dirinya ke keagungan tertentu!

Ah, dia pasti sudah tidak waras kan?

Huang Lianyue mencemooh pemikirannya sendiri.

Lelaki tampan, kaya, dan terhormat seperti Zhang Yixing bukanlah seorang yang sanggup di jaga. Itu seperti bulan yang tinggi di langit, bisa dia lihat dan nikmati keindahannya, tapi tidak untuk dia capai dan miliki.

Ya, itu benar.

Dan dia, Huang Lianyue selalu bertekad dalam hidupnya untuk tidak jatuh cinta pada tipe pria seperti itu karena itu terlalu sulit untuk di jaga. Tipe pria impiannya adalah, pria yang sederhana dan jujur. Tidak terlalu tampan dan terlalu kaya.

"Bodoh!" Zhang Yixing denga lembut mengetuk dahi Huang Lianyue ketika ia menyadari wanita itu kembali melamun.

Sungguh, dia sedikit penasaran dengan apa yang terjadi di otaknya sehingga dia bisa melamun dimanapun dan kapanpun.

"Ah!" Huang Lianyue menatap Zhang Yixing dengan cemberut di wajahnya, tangan kecilnya terulur untuk mengusap dahinya yang di ketuk Zhang Yixing.

Itu tidak sakit, tapi, salah satu cara memancing kelembutan seorang pria adalah bersikap lemah di hadapannya, yang tentunya tidak bisa dia gunakan setiap saat karena itu bisa membuat lelaki merasa muak, tapi, bersikap manja dan lemah sesekali di hadapannya di waktu yang tepat bisa memancing hasrat seorang pria untuk melindungi dan memiliki.

To be Beloved WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang