1.9

6.2K 1.4K 138
                                    

Sunwoo memperhatikan sekitar area pantai yang sangat sunyi. Hanya terdengar suara deburan ombak yang bersahutan dengan gesekan dedaunan akibat angin laut yang menerpa.



Lelaki itu membuka kaca mobilnya. Memilih untuk membalas pesan Jinyoung sembari menghisap lintingan tembakau yang baru dibakar.



"Lah goblok banget dah." gumam Sunwoo sambil cekikikan sendiri.



Cowok itu kaget bukan main ketika tiba tiba sebuah tangan mencengkram pergelangannya dari luar.



"ANJING!"



Tangan itu merayap, menekan tombol kunci pintu sebelum tangan yang lain membuka pintu belakang.



"Jalan." Terdengar suara perempuan yang bersuara. Sunwoo menoleh, hendak memastikan bahwa ia tak salah dengar.



"Hah?"



"Jalanin!"



Kali ini seorang laki-laki bersuara. Entah sejak kapan ia telah duduk di kursi sebelah pengemudi, cowok itu menodongkan belati kearahnya.



Sunwoo mengerinyit. Apa apaan?!


"Kok lu nyuruh sih jing?"


Detik kemudian Sunwoo bisa merasa tubuhnya ditarik dari belakang. Bodoh, cowok itu membelakangi jendela yang jendela terbuka hingga membuat mereka dengan mudah menggapai tubuhnya itu.


Beruntung tangannya langsung ditahan sama laki-laki disebelahnya. Belati yang semula ditodong kearah Sunwoo kini ia gunakan untuk menolong cowok berkulit gelap itu.


"Siyeon, injek gas."


Selagi Haechan menusuk belati kecilnya keatas kulit makhluk kurang ajar itu, Siyeon bergerak kebawah menekan pedal gas dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya memegang kemudi.



Rasanya Sunwoo pengen nangis aja ketika merasakan kuku itu menancap di pergelangan kakinya. Cowok itu masih mencoba bertahan memegang pergelangan Haechan dengan kedua tangannya selagi tubuhnya terombang ambing.



Dengan sekali hentakan, akhirnya tangan tangan itu berhasil terlepas. Darah mengucur deras dari pergelangan kaki Sunwoo karena kuku kuku itu masih menancap disana.



"HAECHAN, PALA GUA JANGAN LO DUDUKIN."protes Siyeon.



Haechan nyengir, posisinya itu Siyeon duduk dibelakang tapi badan bagian depannya itu condong kedepan buat mengemudikan mobil. Terus Haechan duduk disebelah kursi pengemudi, tangannya pegangin Sunwoo yang hampir setengah badannya keluar dari mobil lewat kaca jendela.



Begitu Sunwoo berhasil ditarik, Haechan langsung bergegas menutup jendela. Dan gak sengaja kepalanya Siyeon didudukin.



"Kalem woy, gak sengaja."


"Kalem pala lu jauh, nih pegang setir."


Siyeon mengibaskan tangannya didepan wajahnya yang basah karena keringat. Haechan langsung berpindah, memegang kendali dengan sigap.


Sunwoo? CoWOk leMAH daN mANja itu udah pingsan, mungkin kaget karena liat darahnya sendiri.


"Chan, radionya mana?" tanya Siyeon begitu mereka sudah cukup jauh dari pesisir pantai.



Haechan meneguk ludahnya sendiri, "jangan marah, tadi kebanting. Sumpah gak sengaja!" ujarnya kemudian mengangkat benda yang berada dipangkuannya.



Lelaki bersurai kemerahan itu menatap Siyeon lewat spion tengah mobil dengan takut. Namun diluar perkiraan, cewek itu malah keliatan kalem.



"Yeon, maap elah gak sengaja."



"Yaudah mau gimana, lagian dimobil kan ada radio."



Haechan menghela nafas lega. Dia kira Siyeon mau ngamuk, ternyata enggak. Lantas cowok itu nyengir lebar, "mau kemana kita nyai?"



Siyeon melirik Sunwoo sekilas, "ke toko material, terus ke apotek."

[3] ONE OF THESE NIGHT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang