2.6

5.9K 1.4K 131
                                    

Haechan biasanya tidak memperhatikan tampang cowok lain. Mungkin penyebabnya karena dia sering bareng Jeno, cowok tinggi, ganteng, pintar, dan pada dasarnya merupakan tipe cowok sempurna yang jauh sekali dengan Haechan.



Tapi begitu melihat kenarsisan seorang Kim Sunwoo yang punya level setara dengannya, Haechan jadi gak mau kalah. Gak peduli mau mati atau engga, kedua cowok itu sibuk berkeliaran mencari pakaian branded.



Hasil kegabutan selama hampir sepuluh jam menetap disana. Beruntung didalam sini mereka hanya sedikit jumlahnya.



"Haechan!" panggil Siyeon sepelan mungkin ketika cowok itu sedang mencoba melepas pakaian yang ada di patung.



Haechan melotot, "apaan?"



"Ngapain sih?! Itu udah bagus yang lo pake." Siyeon mencoba untuk tidak terlalu emosi, takut suaranya yang kelewat kencang mengundang para makhluk itu untuk makan malam.



Ekor mata Haechan melihat Sunwoo yang sedang asyik sendiri memilih sepatu olahraga. "Gak mau, masa gua kalah. Lu tau kan itu orang senga banget."



Panjang umur, lagi diomongin orangnya malah nyamperin. Sunwoo melihat baju yang diinginkan Haechan sekilas, "wih bagus nih buat jadi lap."



Setelah berbicara seperti itu Sunwoo berlalu begitu saja. Haechan memegangi tengkuknya yang mendadak terasa kaku, "Cepet pegangin, kayaknya gua mau ngamuk."



Siyeon hanya geleng geleng kepala, tak berniat untuk mengabulkan permintaan temannya. Gadis itu memilih untuk menatap kearah langit lewat jendela, jam menunjukan pukul satu dan ada simbol infinite diatas sana.



"Haechan!"



"Apaan."



"Pesan baru akan muncul di langit pada pukul satu, tapi simbolnya tetep sama kaya dua belas jam yang lalu." tukas Siyeon cepat. "Itu bukan simbol infinite."



Mata mereka berserobok. Walaupun keduanya memiliki dua otak yang berbeda, pikirannya tetap sama. Haechan mengangguk paham ketika Siyeon menatapnya dengan serius.



"Cahayanya dari timur laut, distrik delapan tempat para barbarian tinggal. It's a trap, right?"


"We will find out later." tukas Haechan.

[3] ONE OF THESE NIGHT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang