PROMISE - Part 8: Kejanggal Sikap

231 14 7
                                    


------------------------ ----------------------

Tett...tetttt... tanda waktunya istirahat berbunyi. Sebagian besar anak-anak langsung berhamburan keluar untuk segera menikmati waktu istirahatnya, tapi sebagian lainnya masih terlihat bersabar, meluangkan sedikit waktunya untuk membereskan buku-buku pelajaran, termasuk juga Zahra yang terlihat sedang membereskan buku-bukunya. Dia menoleh ke arah luar, dimana Rahmi dan Angel sudah menunggunya di depan pintu kelas. Angel dan Rahmi memang beda kelas dengan Zahra, tapi Zahra cukup akrab dengan Rahmi karena dulu sempat sekelas. Sedangkan Angel memang selalu bersama Rahmi, teman sekaligus saudaranya dipanti asuhan. Zahra lalu ngasih kode buat nungguin dia karena masih berberes. Rahmi dan Angel pun mengangguk dan menunggu berdiri di depan pintu kelas.

"Hei!! Jangan berdiri di depan pintu gini donk!!! Ngalang-ngalangin orang lewat aja!!" teriak Sila yang ingin keluar kelas saat itu. Lalu dia mendorong Rahmi dan Angel dengan sedikit kasar. Angel sampai menjatuhkan kotak bekal yang dibawanya dan jatuh tepat di hadapan Ify yang baru keluar kelas.

"Kotak makanan siapa nih???" Tanya Ify. Angel dengan cepat merebutnya dari tangan Ify.

"Ihh.. masih bawa bekal??? Kuno banget sih..." ledek Via tiba-tiba dari belakang.

"Gimana sih vi, loe lupa?? diakan cuma anak panti... mana mungkin punya uang lebih buat jajan dikantin... hehe..." ledek Sila santai. Muka Angel terlihat sedikit memerah karena merasa tersinggung dengan ucapan Sila. Dia hanya mampu menggeram, tapi tetap diam tanpa berani melawannya. Tapi, matanya menatap Sila tajam.

"Eh, kenapa loe melotot gitu!! Ga terima??!!" tantang Sila yang merasa tak nyaman dengan tatapan dingin Angel.

"eh!! Ga bisa ya, ngomong rada lembutan dikit???!!" sengit Zahra yang segera datang setelah melihat teman-temannya mulai jadi bahan ledekan gank gaul, "Yuk gel, mi, kita pergi aja! Kita ga usah ngeladenin mereka!!!" ajak Zahra. Lalu Zahra, Rahmi dan Angel pergi menjauh.

"loe gak papa kan gel??? Udah jangan dengerin mereka... bekal loe ga kalah enak kok dari makanan kantin..." hibur Zahra kepada Angel terlihat masih terlihat marah.

------------------------- ----

"Sil... ngapain sih ngata-ngatain mereka... kasian kan?? Ntar dosa lho nyakitin hati anak yatim!!" tegor Ify setelah Angel dkk pergi.

"Udah deh loe fy, ga usah sok berhati malaikat gitu!! Kita kan cuma becanda, biasa aja kali" sahut Sila cuek sambil berjalan lebih dulu di depan menuju kantin. Ify yang berjalan bersampingan dengan Tian hanya saling pandang.

"Maklum deh fy... Sila kan lagi berhati monster.. bentar lagi tanduknya pasti tumbuh tuh.. hihi.." bisik Tian ke Ify pelan agar ga kedengeran Sila. Ify langsung ikut ngikik, ketawa kecil dengar gurauan Tian.

"Eh, kalian lagi ngetawain apaan???!!" Tanya Sila galak. Tian dan Ify langsung diem, lalu nyengir.

"Eh?? Gak papa kok, sil... eh, udah ah, cepet deh jalannya, gue udah laper nih!!!" sahut Tian cepet sambil mendorong teman-temannya untuk berjalan lebih cepat ke arah kantin.

----------- ---------------

Sedangkan itu di taman sekolah...

"Debo kenapa biet, kok dari tadi senyum-senyum sendiri?? lagi gini ya??" Tanya Irsyad sambil membentuk garis miring dengan jari telunjuknya ke jidatnya.

Saat itu, Irsyad, Obiet dan Debo sedang duduk-duduk di taman sekolah. Debo dari tadi emang terlihat asik mengelamun sendiri, tanpa menghiraukan Obiet dan Irsyad yang asyik ngobrol. Obiet yang mendengar pertanyaan Irsyad cuma tersenyum dan memandang ke sampingnya, dimana Debo sedang duduk termangu, bertompang tangan sambil sesekali menyunggingkan senyumannya. Matanya menatap lurus dengan hampa. Obiet hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang