Udara siang itu terasa lebih panas dari biasanya. Hal inilah yang dirasakan anak-anak kelas 9 di sekolah SMP Bakti Setia, sehingga membuat mereka terlihat malas-malasan belajar dikelas. Apalagi siang itu mereka sedang belajar matematika. Ini membuat otak mereka semakin panas. Dikelas itu hanya ada beberapa anak yang terlihat masih semangat belajar, sedangkan yang lainnya sudah grasak-grusuk, mencoba menghilangkan rasa bosan dan panas yang dirasa. Pa Hanny yang merasa suasana belajar siang itu sudah tidak kondusif lagi akhirnya angkat bicara.
"Oke anak-anak.. kayanya percuma saya sekarang melanjutkan pelajaran, kalau kalian sudah pada hilang begini nyawanya. Ya sudah, karena saya tahu hari ini emang sudah kelewat panas dan mungkin otak kalian sudah mendidih, pelajaran hari ini saya cukupkan sampai disini" kata pa Hanny menutup pelajarannya yang langsung disambut sorak gembira anak-anak.
"wah, pak kok udahan... kan masih 20 menit lagi.. " protes seorang anak.
"yah, untuk kali ini saja. Lagian bapak juga ada keperluan lain. jadi Silahkan yang masih mau belajar, bisa belajar sendiri, yang mau istirahat juga Silahkan" terang pa Hanny.
-------- -------------
Ketika sebagian besar anak berhamburan keluar kelas, Di pojok belakang kelas ada 4 anak yang kumpul di satu meja.
"wah.. enak nih, habis ini kan kita pelajarannya kosong, cuma dapet tugas doank. Enaknya ngapain ya??" kata salah satu dari 4 anak itu.
"kita ke perpus bentar yuk, habis itu baru kita ke kantin" ajak anak yang lain pada ketiga temannya.
"perpus??? Haha... gue ga salah denger nih cakk?? orang kaya lo yang setahu gue Cuma doyan baca komik pergi ke perpus??" sahut temannya.
"iya nih, tumben-tumbennya si Cakka ngajakin kita ke perpus, kalau Kiki yang ngajak baru gue percaya" sambung anak satunya lagi sambil nunjuk anak terpintar dikelas mereka, Kiki.
"jangan-jangan gara-gara puyeng belajar matematika panas tadi lagi nih.. otak lo ga error kan??" Tanya temennya lagi sambil megang jidat Cakka dan langsung ditepis Cakka.
"alahh, lo tu ya berdua, nyaut aja bisanya." Kata Cakka sambil getok pelan kepala kedua temennya tadi. "Dengerin gue dulu dong mr.Sion dan mr.iyel yang sok tau. emang siapa bilang gue mau baca buku. Gue cuma mau ngadem disana, panas banget soalnya diluar. Disanakan lumayan bisa nikmatin dingginnya AC, hehe...." Sambung Cakka.
"gubrakk!! gue kira mau ngapain.., tapi good idea, boleh juga sekalian gue mau ngecengin penjaga perpus yang baru itu lo. Cantik banget tuh mbak-mbaknya, hehe..." kata anak yang bernama Sion.
"dasar lo yon, pikirannya cewe mulu.." sahut anak satunya, Iyel.
"eh, lo Ko, ikut kita ga, HP mulu dari tadi dimainin. Ngapain sih?? Sms-an sama cewe ya??" Tanya Cakka pada satu temannya lagi yang dari tadi cuma diam.
"cewe jidat lo. Sejak kapan gue suka sms-in cewe-cewe. Emang Sion.." jawab anak yang dipanggil Riko itu.
"eitss, nama gue dibawa-bawa.." sahut Sion ga terima
"jadi ngapain lo kalau ga sms-an??"
"OL... lagi chatting, seru nih, lagi nemu temen yang asik diajak ngobrol..."
"payah lo, nemu teman baru yang lama dicuekin" Kata Iel
"cewe apa cowo ko??" Tanya Sion penasaran
"kayanya sih.. cewe.. napa lo yon nanya-nanya, pengen??!" sahut Riko. Sion yang disahutin gitu cuma nyengar-nyengir.
"tuh kan bener kata gue tadi, sama cewe, hati-hati lo ko, jangan-jangan cewe jadi-jadian lagi.. hiii" sahut Cakka
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Fiksi RemajaIfy tak pernah menyangka, kebaikan hatinya akan dimanfaatkan untuk menghancurkan persahabatannya. Awalnya Gabriel hanya ingin memberi pelajaran pada genk yang telah menjadi rivalnya sejak dulu yang ia nilai memiliki keegoisan dan keangkuhan tinggi...
