PROMISE - Part 47: Teka-teki Hati

225 11 0
                                    


------------------3am-----------------

Rumah besar nan megah itu tampak begitu sunyi di malam yang sudah begitu larut itu. Hanya beberapa lampu taman dan teras yang masih setia menerangi kemegahannya. Tiba-tiba dari sebuah pintu pada beranda di lantai dua yang menghadap dengan taman itu, muncul lah sesorot cahaya terang yang menyeruak memecah kegelapan pekat malam. Kemudian tampaklah seorang anak yang keluar dari celah pintu yang terbuka itu, lalu perlahan berjalan menuju pagar berandanya itu. Berdiri ia dengan begitu tegapnya menghadap langit seakan menantang sang malam. Matanya terpejam dalam kebisuannya. Ia biarkan sesaat angin semilir membelai rambutnya lembut. Ia hirup udara malam sampai memenuhi rongga dadanya. Lalu ia hembuskan perlahan, berharap dengan itu segala rasa yang terpendam di dalam dadanya ikut serta keluar.

Anak itu kemudian membuka matanya dan mendongak menatap sang langit malam yang ditaburi bintang-bintang yang berkerlip redup, seakan begitu malu mengeluarkan sinarnya. Ah betapa indah sang bintang itu benaknya, seindah senyum gadis terakhir yang ia jumpai malam itu. Bayangan kejadian beberapa waktu lalu kembali berkelebat di ingatannya membuatnya tersenyum tipis yang seakan-akan juga turut membalas senyum malu-malu sang bintang itu. Tapi kemudian ia kembali terdiam, menatap kosong langit yang masih setia bersama gemerlap bintang itu. Sungguh, semakin ia mengingat hal itu, semakin tak tenang hatinya. Entahlah mengapa. Tapi yang ia tau, akhir-akhir itu pikirannya memang sering kali dibanjiri pertanyaan-pertanyaan yang membuat hatinya tak tenang.

Kenapa senyum itu selalu mampu membuatnya diliputi sejuta kebahagiaan. Senyum itu selalu mampu membuatnya lebih tenang. Selalu mampu membuatnya menemukan kebahagiaan. Dan kenapa dia selalu merasa tak tenang dikala senyum itu mencoba pudar dan tak lagi mau menjumpai dirinya. Itu rasanya begitu menyesakkan, mengerutkan rongga dadanya karena hatinya terasa begitu hampa, kosong tanpa kehadiran senyum itu. Senyum itu seakan mampu mengisi hati sanubarinya yang sering kali ia biarkan kosong tanpa berpenghuni.

Perlahan ia buka HP yang berada ditangannya itu. Ia buka SMS yang masuk beberapa saat yang lalu itu..

From: Ify

Maaf klo bbrp hari ini agak kurang ngenakin. Gue harap bsk bisa kembali kayak dulu lg. See u tomorrow mamaa iel! :p

Senyumnya perlahan kembali mengembang. Membaca SMS itu, kemudian kembali mengingat senyumnya, segalanya terasa seperti sihir, seketika membuat hatinya seakan-akan tiba-tiba dipenuhi kembang api. Meledak-ledak tapi terasa begitu indah. Dengan pikiran yang masih terbang kemana-mana jemarinya terus mengutak-atik HP di tangannya itu. Sampai akhirnya tangannya berhenti bergerak ketika tanda sadar ia membuka file-file lamanya, dimana foto-foto awal mula kedekatan mereka terbentuk dulu. Beberapa foto yang terasa begitu punya magic dulu. Foto-foto yang mampu menyihir seorang yang begitu dingin dan tak peduli dengannya, berubah 180 derajat menjadi mau mendekatinya, mau peduli mengikuti segala keinginannya, sampai akhirnya ia bersedia memberikan banyak kehangatan dan pengorbanan yang tak pernah disangka-sangka olehnya. Sekali lagi senyumnya terkembang dengan sempurna.

"Ify cantik yah?"

Anak itu sontak terkaget-kaget ketika seseorang tiba-tiba muncul dan menegur dirinya seperti itu. HP di tangannya hampir saja terlepas jatuh jika saja ia tak sigap dan segera menguasai kekagetannya. Ia menoleh kesampingnya. Ternyata sudah ada papanya disana.

"Jagoan papa kok juga belum tidur? Malah mandangin foto cewe lagi malam-malam gini.. Kenapa Yel?" tanya pria dengan aura penuh kebapaan itu pada anak semata wayangnnya, Gabriel. Iel hanya menunduk, tak tau harus berkata apa. Wajahnya sudah agak memerah di tegur ayahnya seperti itu.

"Kok Ify gak pernah diajak main ke rumah lagi?" tanya papanya lagi. Tapi Iel masih juga diam.

"Dia anak Pak Atmaja temen papa itu kan?" tanya papa Iel lagi. Iel yang terus saja menunduk itu hanya menjawab dengan gumaman singkat.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang