PROMISE - Part 9: Kesal

207 14 0
                                    


----------3am--------------

"Anak-anak udah pada pulang semua Yat???" Tanya om tio. Saat itu Dayat dkk serta Patton dan Goldi lagi ngumpul-ngumpul di ruang tamu sanggar angkasa.

"Oh, iya om. Tinggal yang ada disini ini. Om mau pergi tugas lagi ya???"

"Iya nih, tapi om mau mandi dulu deh" sahut om Tio. Kemudian om Tio naik ke atas, menuju kamarnya. Tak lama kemudian, datang beberapa anak ke sanggar angkasa.

"Ton, mau kesini kok cuma ngajak Goldi?? Kenapa ga nungguin kita???" Tanya Olin yang baru datang di sanggar angkasa bersama Abner dan Emil. Patton yang ditanya malah cuek, sambil baca-baca koran.

"Coy... kok cemberut aja nih???" tegur Emil.

"Siapa yang ngomong coy?? Kok dari tadi berisik banget!!" kata Patton ke Zahra dan Dayat. Dayat bingung sementara Zahra cuma tersenyum.

"Masa masih nanya siapa yang ngomong??? Orangnya segede ini juga..." sahut Oik dengan polosnya. Patton yang disahutin gitu malah manyun.

"Ton... udahan dong ngambeknya, masa kita dianggap patung terus?? Kalau loe marah, maaf deh..." kata Emil lagi.

"Iya nih, Ton... masa saudara seperjuangan loe ini di cuekin..." kata Abner. Lalu Patton malah menjauh, mendekati Irsyad yang lagi main-mainin drum di ruang belajar

"Kenapa si Patton???" Tanya Dayat bingung.

"Oh, itu gara-gara kemaren, hehe..." sahut Zahra. Lalu dia menceritakan kejadian aksi mempermak muka Patton sehingga bikin Patton super duper kesel dan sekarang akhirnya ngambek, ga mau ngomong sama Abner, Olin dan Emil.

"Ohh, jadi karena itu tadi Patton diajakin nungguin Abner dll, malah bersikeras buat ninggalin aja" sahut Goldi yang dari tadi diem aja.

"Jadi gitu ya??? Pantes angker banget tuh anak mukanya dari tadi..." sahut Dayat.

"Angker?? Kuburan donk...hehe..." sahut Oik.

"Ga bisa dibiarin nih pada perang dingin gini... kalian tunggu disini aja ya" kata Dayat pada Abner dkk. mereka mengangguk paham. Lalu Dayat mendatangi Patton di ruang belajar.

"Ton, loe masih marah sama mereka???"

"Nggak!!!"

"Bilang engga kok mukanya masih jutek gitu, emang mau sampai kapan nyuekin mereka??"

"Sampai puas!!! Males gue ngomong sama orang jail ga bertanggung jawab gitu!!"

"Iya, kaya gue ya ton, jail bertanggung jawab, jadi dimaafin... hihi..." sahut Irsyad asal

"Mereka kan udah minta maaf, loe mau gimana lagi??? masa sama temen musuhan??"

"Pokoknya gue masih sakit ati!!!" sahut Patton.

"Jadi mereka..."

"Udah lah, gue males ngomongin mereka!!!" potong Patton. Dayat diem, bingung mau rayu Patton bagaimana lagi. Sementara itu diam-diam Abner, Emil dan Olin nguping dibalik dinding pembantas antara ruang tamu dan ruang belajar. mereka saling tatap.

"Gimana nih jadinya??? Dayat yang ngomong juga ga mempan nih..." bisik Emil kepada Olin dan Abner.

"Iya nih, gimana ya???" sahut Olin. Sementara Abner terlihat berpikir keras. Tiba-tiba mukanya jadi cerah.

"Gue, tau biar Patton maafin kita!!" kata Abner

"Gimana???" Tanya Emil dan Olin bersemangat. Abner lalu bisikin sesuatu ke mereka berdua.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang