3). DIA LAGI

61 12 12
                                    


Rentetan tahap seleksi pengurus OSIS SMA Nusa Bangsa seperti tes administrasi, tes tulis, dan tes wawancara telah selesai dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya, dan hari ini adalah pengumuman hasil peserta yang lolos.

Sudah banyak siswa yang berkerumun di depan mading ruang OSIS. Safina sebagai salah satu peserta seleksi bergegas menerobos kerumunan, untuk melihat apakah dirinya lolos atau tidak. Manik mata Safina melihat list nama siswa dari bawah sesuai urutan abjad huruf S berada dibagian bawah alfabet.

Safina Kirania Azkia

Senyum simpul terbentuk sempurna di bibir Safina. Rasa bahagia menyelimuti hatinya sekarang. Sejujurnya Safina tidak menyangka akan hal itu, mengingat dia sama sekali belum pernah berkecimpung dalam dunia organisasi. Pada saat tes dia merasa masih kurang dibandingkan peserta yang lainnya. Namun apapun itu dia tidak ingin berpikir macam-macam saat ini, Safina hanya perlu bersyukur dan berusaha semaksimal mungkin berkontribusi dalam kepengurusan OSIS BARU ini.

Sebelum kembali ke kelas Safina menyempatkan untuk melihat semua nama siswa yang lolos, karena merekalah yang akan menjadi rekan kerjanya salama dalam kepengurusan. Gadis itu tampak mengeryitkan keningnya sesaat.

Bara Elvano Adhitama.

" Apa mungkin ? " gumamnya pelan. Buru-buru Safina menepis dugaan menyeramkan yang saat ini terbersit dibenaknya. Dia berharap bahwa Bara yang tertulis pada kertas pengumuman bukanlah cowok menyebalkan itu.
Harapan itu sirna seketika, ketika Safina menoleh pada sang pemilik jari telunjuk yang sedang menyusuri kertas pengumuman beberapa saat yang lalu. Raut wajah Safina langsung terlihat jengah. Cowok itu lagi.

Tinggi Safina hanya seleher Bara. Sehingga pada saat Safina meliriknya perlu sedikit mendongak ke atas. Menyadari seseorang sedang mengamatinya, Bara segera menoleh ke samping.

Saat tatapan keduanya bertemu, Safina sempat kaget karena ke gap langsung membuang muka. Bara hanya menatapnya datar, kemudian segera meninggalkan Safina yang masih diam terpaku di depan mading.

Perasaan Safina bercampur aduk. Membayangan jika hari-harinya sebagai pengurus OSIS tidak akan indah seperti yang ada dalam angannya.

._._._.


Bara memasuki kelas X MIPA 3 menuju bangku pojok belakang sebelah kiri lalu langsung duduk disebelah Kevin.

" Gimana bro lolos ga ?" Tanya Kevin.

Leo yang sedari tadi memainkan game di ponselnyanya pun ikutan nimbrung dengan menghadap ke bangku belakang.

" Yoi, lolos " ucap Bara tersenyum memamerkan deretan giginya yang rapi.

Kevin mengangkat jempol tangan kanannya tepat di depan muka Bara. Bara lantas menepis tangan itu. " Biasa aja kali "

Kevin malah nyengir.

Sikap Bara berbeda 180 derajat jika berbicara dengan sobatnya, sifat dingin dan acuhnya langsung hilang seketika.

Bara berdeham sembari meletakkan satu tangannya diatas meja "Oh iya Vin, aku tadi lihat kamu boncengan sama cewek pas berangkat sekolah. Cewek mu ya ?? "

Sumpah awakmu punya pacar gak ngomong-ngomong ? Leo mendadak ikut penasaran .

Sementara Kevin mengeryit sejenak berpikir "Oalaah, itu Safina sohibku dari jaman TK. Hari ini motornya lagi diservis jadi nebeng aku "

Bara mengangguk singkat.

" Cantik gak ?? " tanya Leo iseng

" Kepo awakmu " balas Kevin

KITA TERALIH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang