3 bulan kemudian ...Seperti biasa rutinitas siswa SMA Nusa Bangsa di hari jumat adalah mengikuti kegiatan esktrakuler. Safina beserta teman bandnya berlatih lagu Dia milik Maliq & d'Essentials, yang akan mereka bawakan pada festival musik tahunan yang diselenggarakan oleh salah satu koran lokal di Malang.
Setelah berlatih beberapa kali dengan lagu yang sama, mereka memutuskan untuk rehat sejenak sambil memikirkan opsi lagu kedua.
David meneguk setengah isi botol aquanya, kemudian dia mengusulkan sebuah ide pada teman-temannya. " Rek gimana kalau kita nggabungin 2 genre musik yang beda, kalau tadi udah Jazz gimana kalau lagu kedua Indie ?" Soalnya kalau melulu pakai pop itu udah mainstream banget, peserta yang lain pasti kebanyakan bakal banyak yang bawain genre itu. "
Safina yang sedang duduk diatas sound sistem berukuran mini ikut menimpali. " Bagus juga tuh idenya, tinggal kita aransemen ulang aja jadi versi kita "
Baim, Dion, dan Syifa mengangguk setuju.
Setelah semua menyetujui usulan David, kini mereka mulai membrowsing lagu Indie yang menurut mereka cocok untuk dibawakan. Setelah musyawarah mufakat akhirnya mereka sepakat untuk memilih lagu Banda Neira Hujan di Mimpi.
" Lagu ini versi aslinya akustik, jadi benar kata Safina PR kita buat aransemen ulang. Supaya semua anggota bisa ikut bersinergi untuk nyiptain harmonisasi yang indah " kata Dion sambil menyilangkan kedua tangannya.
" Kalau gitu minggu depan kita udah harus dapat chord yang pas buat alat musik kita masing-masing, gimana deal ?" tanya Syifa.
" DEAL " Jawab mereka serentak.
Mereka semua menyudahi sesi latihan sore ini karena dirasa cukup, selain itu coach mereka kak Yovie hari ini berhalangan hadir, sehingga menyerahkan semua keputusan ditangan anggota band Galaksi.
._._._.
Kring...Kring !!!
Nabila yang baru saja keluar dari ruang ekstra KIR, menghampiri Safina yang sedang duduk di bangku depan ruangan.
" Saf udah lama ? "
Safina menggelengkan kepalanya singkat. " Enggak kok, baru 15 menitan. Ya udah pulang yuk "
Nabila hari ini berniat untuk menginap dirumah Safina karena keesokan harinya adalah tanggal merah, sehingga mereka bisa menghabiskan waktu untuk main.
Ketika keduanya hendak berjalan ke arah parkiran dari arah lapangan sebuah bola menggelinding ke arah mereka dan bola itu tepat mengenai kaki kanan Safina.
Safina yang kaget refleks menoleh ke arah bola, kemudian dia mengambilnya dengan kedua tangannya. Sebuah kejadian sederhana yang berhasil membuat pikirannya menerawang jauh kebelakang. Isi kepalanya seolah memutar ulang momen dimana dirinya pertama kali bertemu dengan Bara.
Melihat Sahabatnya sedang melamun membuat Nabila mengguncang-guncangkan pundak Safina pelan. " Saf, kamu gpp kan ? "
Safina langsung tersadar. " nggak papa kok "
Anjar berlari menuju ke arah mereka berdua " Sorry tadi kena bola ya ?"
" Gpp kok santai aja, oiya nih bolanya "
" Thanks ya "
Semenjak kejadian barusan Safina hanya terdiam dan sesekali berbicara ketika diajak ngobrol oleh Nabila. Sesampainya dirumah Safina mengajak Nabila langsung menuju kamarnya.
Nabila menghempaskan tubuhnya di kasur sambil merangkul boneka Winnie the pooh berukuran besar milik Safina. Sementara Safina ganti baju dan cuci muka di kamar mandi.
![](https://img.wattpad.com/cover/174971458-288-k778335.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA TERALIH
Ficção AdolescentePernah nggak kalian ada di posisi layaknya pemeran utama cewek yang sering muncul pada novel remaja? Yap, Itulah yang terjadi pada Safina gadis biasa yang hidupnya berubah, setelah melewati rentetan macam peristiwa. Termasuk berada diantara dua kisa...