Cause I will fall for you
no matter what they sayI still love you I still love you
" Safina "
Safina refleks menclose folder itu dan menoleh ke sumber suara.
Leo mengeryitkan alisnya heran. " Kenapa Saf? Kok kayak tegang gitu? "
Safina berusaha menyembunyikan kegugupannya. " Ya ampun Le aku kaget tahu "
Kali ini Leo memicingkan matanya " Lagi lihat apa hayo ?"
" Aku lagi mindahin foto nih " balas Safina sambil memutar laptop Kevin ke arah Leo.
Leo manggut-manggut mengerti
" Mana fotokopiannya ?"
Leo membuka tasnya untuk mengambil kertas fotokopian soal dan membagikannya pada Safina.
Safina membaca satu persatu butir soal itu sambil menulis coretan kecil disampingnya.
Tak berselang lama Kevin datang dan menyapa Leo, sementara Safina tidak kuasa mengulum bibirnya ke dalam menahan senyuman.
Setelah menyiapkan peralatan tulis, kini ketiganya sudah duduk rapi melingkari meja bundar.
" Kuyy " kata kevin bersemangat.
Tiba-tiba saja Kevin dan Leo kompak memandangi Safina.
Safina mengangkat sebelah alisnya " ya udah kerjain, mau nunggu apa? , nanti kalau ada yang nggak bisa baru kita diskusiin bareng "
Jika Leo menghela nafas pasrah, Kevin malah manyun gak jelas. Namun keduanya tetap menurut untuk mengerjakan soal secara mandiri terlebih dahulu.
Safina dengan lahap memakan lalapan ayam geprek level 3 yang telah dipesannya, ditengah aktivitasnya dia bertanya pada Leo dan Kevin. " Kenapa gak diskusi bareng sama temen-temen sekelas yang remidi aja ? "
" Kalau udah ada yang pasti, nggapain harus nunggu yang gak pasti ? " sahut Kevin.
Safina yang sedang menyeruput lemon tea nya terbatuk-batuk karena tersedak, hal itu terjadi karena dia teringat isi folder itu.
" Pelan-pelan to Saf " Leo menimpali.
Rasanya teh yang Safina minum naik ke hidungnya. Setelah mengambil tisu untuk melap hidungnya, Safina kembali melanjutkan aktivitas makannya.
" Bara nggak remidi ? " tanya Safina mengalihkan pembicaraan.
Kevin berdecak " Awakmu ngerti, Bara dapat 76 1 angka atas KKM, lha aku 74 remidi kampret banget dah "
Safina otomatis tertawa. " Gaboleh iri, udah rezekinya dia, wis lanjutin ngerjainnya "
._._._.
Hari terakhir semester pertama SMA Nusa Bangsa.
Bersamaan dengan bel pulang sekolah hujan turun dengan derasnya siang ini. Banyak siswa nampak berlari-lari mencari tempat berteduh.
Safina yang sudah berada di lorong sekolah, mengubek-ubek isi tasnya untuk mencari payung lipatnya namun tidak juga dia temukan. Dia mendesah pelan karena teringat, 2 hari yang lalu setelah memakai payungnya itu dia meletakannya begitu saja didapur.
Safina terpaksa duduk dikursi panjang untuk menunggu hujan reda, setelah sampai di ujung lorong samping tempat parkir. Bisa saja dia memilih nekat untuk lari ke arah motornya, namun sudah pasti baru 5 langkah seragam putih abu-abunya itu akan basah kuyup.

KAMU SEDANG MEMBACA
KITA TERALIH
Novela JuvenilPernah nggak kalian ada di posisi layaknya pemeran utama cewek yang sering muncul pada novel remaja? Yap, Itulah yang terjadi pada Safina gadis biasa yang hidupnya berubah, setelah melewati rentetan macam peristiwa. Termasuk berada diantara dua kisa...