Rapat evaluasi HUT SMA Nusa Bangsa terpaksa molor H+ 2 minggu. Selain akibat kejadian naas yang menimpa Bara dan Safina malam itu, pihak sekolah menginginkan keadaan mereka berdua pulih terlebih dahulu.Agenda rapat evaluasi diisi dengan masing-masing sie menyampaikan evaluasi jobdesc yang telah dikerjakan, untuk selanjutnya dikritisi oleh anggota sie yang lain. Suasana rapat evaluasi berlangsung cukup menegangkan. Pasalnya tidak hanya dihadiri oleh semua anggota OSIS saja, melainkan bu Ratna selaku pembina OSIS juga turut serta dalam rapat.
Evaluasi terbanyak didapatkan oleh sie keamanan karena mereka kecolongan saat proses pengecekan barang, sementara sie acara juga tak luput dari teguran keras.
Bu Ratna sangat menyayangkan tindakan ceroboh Bara. " Saya mengerti maksud baik kamu, tapi tindakan kamu sangat membahayakan diri sendiri. Coba bayangkan jika Safina dan temannya tidak berinisiatif untuk mencari keberadaan kamu! "
Bara hanya bisa terdiam, dia menyadari bahwa dirinya memang bersalah.
Semua anggota sie nampak menundukkan kepala mereka. Hal itu terjadi bukan tanpa alasan, bu Ratna dikenal sebagai pembina OSIS yang sangat disiplin. Namun saat ini beliau terlihat lebih tenang, yang berarti kesalahan yang terjadi sudah cukup fatal.
Dalam keadaan menunduk sekilas Bara melirik Safina yang duduk tidak jauh darinya. Disisi lain Safina juga merasa bersalah karena turut andil atas kejadian itu.
Setelah semua anggota senior menyampaikan kritik sekaligus saran untuk para junior. Sebagai penutup bu Ratna kembali menekankan agar tidak terjadi kesalahan yang serupa untuk kedua kalinya, pada pelaksanaan proker kedepan.
Rapat evaluasi telah selesai. Bu Ratna dan semua anggota OSIS mulai meninggalkan ruang OSIS, terkecuali Bara yang masih setia duduk dibangkunya.
Saat Niko hendak berjalan keluar, terlebih dahulu langkah kakinya tertahan oleh panggilan Bara.
" Mas Niko bisa bicara sebentar ?"
" Boleh ". Niko kini kembali menuju pada posisinya semula saat rapat.
Bara membenarkan posisi duduknya sambil menautkan kedua tangannya di atas meja.
" Begini mas bulan januari mendatang akan ada seleksi timnas U-16. Saya ada keinginan untuk mendaftar, sehingga kemungkinan besar saya akan mengundurkan diri dari anggota OSIS. Saya sengaja izin sama mas jauh-jauh hari, agar saya tidak dilist untuk anggota kepanitaan proker mendatang. Jadi mas bisa mencari anggota lain untuk menggantikan posisi saya "
Niko tampak sedikit terkejut mendengar perkataan Bara. " Sebenarnya saya punya niatan untuk menjadikan kamu ketua pelaksana proker PPDB tahun depan. Akan tetapi jika memang itu sudah menjadi keputusan kamu, saya tidak berhak untuk melarang. "
Bara tersenyum lega. " Terima kasih atas pengertiannya mas. Tapi saya akan tetap menjalankan tugas saya sampai akhir semester ini kok mas "
Niko mengangguk pelan. " Jika kamu berhasil lolos seleksi, kemungkinan kamu akan mengikuti serangkaian kegiatan piala AFF U-16 sampai bulan juli kan ?
" Iyaa "
" Bagus itu berarti bulan agustus kamu sudah bisa kembali ke sekolah. Jadi kamu masih bisa membantu proker PPDB meski bukan sebagai ketupel, karena OSIS perlu sosok seperti kamu untuk menjalakan proker besar itu."
" Insya Allah siap mas. Ohiya saya harap mas jangan bilang hal ini ke siapa-siapa dulu ya, karena saya tidak ingin gembar-gembor dulu. "
Kedua sudut bibir Niko terangkat. " Oke. Good luck untuk seleksinya, semoga kamu lolos dan bisa membawa Indonesia juara. "
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA TERALIH
Ficção AdolescentePernah nggak kalian ada di posisi layaknya pemeran utama cewek yang sering muncul pada novel remaja? Yap, Itulah yang terjadi pada Safina gadis biasa yang hidupnya berubah, setelah melewati rentetan macam peristiwa. Termasuk berada diantara dua kisa...