Kami memang Berbeda (part 2)

519 17 1
                                    

Drrttt...drrttt..nada getar terdengar sayup..

Masumi melirik sebentar ke layar HP yang tampak tidak menarik di depannya.

Namun sedetik kemudian, senyum terukir di bibirnya, tatkala melihat wajah yang dirindukan muncul disana.

Tanpa menunggu, diraihnya handphone nya, namun terlambat..panggilan terputus...

"Halo..Mungilll..Maya..Halo".. tut..tut..tut..

Buyar sudah berkeping - keping niat Masumi untuk tetap fokus pada tumpukan dokumen di hadapannya.

Tak peduli dengan semua ancaman Mizuki, Sang Sekretaris dingin tadi pagi.

Ya..aku harus bertemu Maya..batinnya..

"Mizuki"....teriak Masumi tiba2..

Tergopoh gopoh mizuki muncul.

"Ada apa Tuan Masumi?"

"Mizuki, apa semua wanita itu ANEH ? Egois..keras kepala..memusingkan?" bertubi - tubi kata kata itu meluncur dari bibir Sang Direktur Muda di depannya.

Belum sempat Mizuki menjawab, pertanyaan lain terlontar.

"2 minggu aku diacuhkan tanpa tau ada apa ? Telpon ga diangkat, sms ga dijawab", geram Masumi.

Mizuki tersenyum kecil.

Siapa lagi wanita yang sanggup membuat Laki laki dingin dan gila kerja ini bertambah gila kalau bukan Maya Kitajima.

Gadis mungilnya yang kini telah genap berumur 21 tahun..

"Mizuki..aku sudah tidak sabar lagi menunggu, aku tidak bisa mengerti bahasa batin, masih mending angka2 statistik perusahaan dibaca dibanding membaca statistik batin Maya."

"Aku mau ke gedung latihan, terserah apa yang akan terjadi, ini harus selesai hari ini Mizuki," nada Masumi melemah.

"Cancel semua pertemuan dan jadwal apapun untuk 2 hari ke depan, doakan ini selesai barulah dokumen itu selesai," kalimat tegas Masumi sambil menunjuk dokumen di atas meja.

"Baik Tuan Masumi. Saya akan atur ulang jadwal Tuan. Mohon bersabar,Tuan. Saya mendapat rumor kalau Nona Shiory pernah makan malam bersama Nona Maya beberapa waktu lalu," jawab Mizuki..

"Hah..kenapa kau tidak memberitahuku ? Apa saja kerjamu Mizuki sampai terlambat memberitahuku ?" tatapan dingin penuh kemarahan tampak jelas oleh Mizuki

Tapi Mizuki tidak gentar, dia bukan sekretaris kemarin sore.

Dengan santai menjawab, "Maaf Tuan, saya tidak tau jobs description saya sampai pada kehidupan pribadi Tuan dan Nona Maya," kerling Mizuki..

Masumi terhenyak..sejurus kemudian dia sadar kalimat Mizuki benar.

Diraihnya jas yang tergantung di belakang kursinya.

Berlari segera menuju gedung sebelah, tempat latihan teater artis Daito.

Masumi terdiam di depan pintu teater.

Matanya tak bergeming menatap panggung latihan di hadapannya.

Gadis mungilnya tampak di atas panggung, terlihat sedang berlatih serius drama seri produksi Daito selanjutnya "I Love You, Ray."

Peluh mengucur di kening dan leher Maya.

Demikian pula dengan pemain drama lainnya.

Koji, pemeran utama pria tampak tersenyum ketika menangkap Maya tampak lelah terduduk.

Senyum Koji bukan tanpa makna, Maya yang tampak berkeringat, tetap terlihat seksi dan mungil di mata Koji.

Sekelebat angan "Nakal" melintas di pikirannya tanpa bisa dicegah, angan seorang pria dewasa.

All about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang