Gerbang Cinta Untukku (part 19)

349 22 29
                                    

Mobil pribadi keluarga Hayami melaju perlahan menyusuri kota Tokyo.

Tak ada kata yang terucap di antara keduanya, hanya kebisuan dan warna warni lampu kendaraan di luar sana yang tampak berkelap kelip.

Tidak butuh waktu lama, kendaraan hitam mewah tersebut memasuki pelataran parkir sebuah apartemen.

Maya yang sedari tadi hanya diam membisu akhirnya membuka suara.

"Anda membawaku kemana, Tuan Masumi ? Kumohon, antarkan aku ke apartemen Rei," pinta Maya.

Masumi hanya terdiam, tidak mempedulikan permintaan Maya, tangannya tetap fokus menyetir menuju ke basement parkir VVIP.

Setibanya di parkiran, Masumi mematikan mesin kendaraan, Maya mematung sembari memegang ujung gaun yang dikenakannya.

"Kita perlu bicara Maya, sebentar saja," ucap Masumi getir.

Masumi membuka pintu mobil dan berjalan menuju pintu di sebelah Maya.

Ditatapnya Maya yang masih tetap terdiam di kursi sebelah kemudi.

Tangan Masumi mengayun perlahan tepat di sebelah pundak Maya, "Beri aku waktu 30 menit saja Maya, kumohon."

Maya akhirnya menyambut tangan Masumi yang terulur padanya sebelum kemudian Masumi menutup pintu mobil.

Berjalan beriringan menuju lift tepat di depan parkir VVIP, Masumi tidak melepaskan genggaman tangannya pada Maya seakan takut gadis mungilnya kembali menghilang.

Masumi menekan sebuah tombol satu-satunya yang terdapat di dalam lift.

Lift perlahan bergerak naik, Maya dapat melihat langit Tokyo dari kaca lift yang menghadap ke sisi gedung apartemen mewah tersebut.

Pemandangan yang sama..batin Maya.

"Gedung ini adalah gedung yang sama dengan apartemen lamamu, Maya," ujar Masumi seakan dapat membaca pertanyaan yang terukir di wajah Maya.

Maya menundukkan kepalanya guna menghilangkan kegelisahan di hatinya, sejuta pertanyaan hadir di benak Maya.

Untuk apa kau membawaku kesini Masumi.

Untuk sesaat sempat terbersit rasa takut di hati Maya, namun kemudian Maya mencoba untuk menghapus pikiran buruk yang melintas.

Ting....lift berhenti.

Masumi menggenggam jemari Maya lebih erat lagi, mengajaknya melangkah masuk ke ruangan yang tidak dikenal oleh Maya.

Maya bergidik ketakutan, matanya berusaha menyesuaikan diri dengan temaram lampu remang-remang yang ada di ruangan tersebut,

Sesaat kemudian, lampu mewah yang tergantung di atas langit langit apartemen itu menyala, Maya menyipitkan mata guna menyesuaikan diri setelah dari kegelapan.

Ketika kesadarannya kembali penuh, Maya memandang ke seluruh ruangan yang bernuansa warna ungu.

Furniture mewah berbahan kayu yang berukir serta beberapa hiasan berbahan keramik tampak di setiap sudut namun tetap menyisakan nuansa warna ungu di beberapa bagian.

Masumi menyodorkan segelas jus ke hadapan Maya.

"Apartemen ini khusus kusiapkan untuk kita. Lift yang tadi adalah lift utama, sedangkan lift lainnya ada di sisi utara, menghubungkan ruangan ini dengan apartemen lamamu Maya," terang Masumi.

Maya menoleh pada Masumi yang sedang memandang ke luar jendela. Rona kesepian tampak jelas di wajah Masumi, Maya mengamati kekasih hatinya itu dengan perasaan tak menentu.

All about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang