Gerbang Cinta Untukku (part 11)

369 17 11
                                    

Hari telah menggapai tengah malam.

Maya memandang langit-langit kamarnya, hari ini pria yang dicintainya telah berstatus suami dari seseorang.

Bulir air mata menetes di pipi Maya, semua bayangan masa lalu, masa kini dan masa depan tergambar jelas di pelupuk matanya.

Apa yang harus kulakukan sekarang...Tetap menunggumu...atau berusaha mencari penggantimu. Entahlah

Bayang-bayang Masumi memeluk Shiory terlintas di benak Maya, menyisakan sesak di dada, menambah deras isak tangis Maya. Kau bukan milikku..

Belahan Jiwa adalah satu jiwa yang lain..Yang ketika dia menghampiri, satu jiwa terasa lengkap, tanpa kesepian, hanya kebahagiaan.

Apakah kau bahagia, Masumi..

Di Sebuah kamar President Suite Hotel Nikki

Masumi mencuci wajahnya, memandang sesaat cermin di hadapannya. Lelah..

Segudang pertanyaan terlintas di pikirannya, mencoba mencari solusi atas benang kusut di kepalanya.

Otak seorang direktur Daito yang cerdas seolah hilang di telan gelapnya masa depan yang tergambar jelas di depannya.

Maya..akankah kau menantikanku...memberiku waktu untuk menyelesaikan ini semua.

Akankah kau mau menerimaku kembali..Oh Tuhan..Engkau memberiku cinta, tapi engkau pula memberiku derita.

Butir air mata menetes di pipi seorang Masumi.

Untuk keduakalinya Masumi menangis. Hanya dua wanita yang mampu membuat Sang Direktur menitikkan air mata.

Kematian Ibunya dan kini kehilangan cintanya.

Diraihnya air dari pancuran di depannya tuk menghapus semua kesedihan yang menyesak dada. Masumi melangkah gontai keluar.

Shiory tampak menunggu di atas ranjang mewah berukuran King size.

Sepintas dipandangi wajah suaminya, Shiory tersenyum.

"Mari kita tidur, Masumi," ajaknya halus.

Tak peduli dengan gurat wajah tertekan yang tampak di wajah Masumi.

"Tidurlah duluan, Shiory. Aku masih belum mengantuk," jawab Masumi menuju ruang kecil di tepi kamarnya.

Shiory menatap punggung suaminya.

Kau sudah menjadi milikku Masumi. Semua cinta akan kucurahkan hanya untukmu. Jika kau ingin tau kesabaranku, kau akan dapatkan Masumi karena aku Shiory Hayami.

Menyesap rokoknya dalam-dalam, Masumi menengadah ke gelapnya langit malam.

"Maya, apa yang sedang kau lakukan saat ini. Kuharap tidak menangis mungilku," gumam Masumi lirih.

"Jangan menangis untukku."

Masumi meraih handphone yang tergeletak di mejanya. Diliriknya Shiory telah tertidur dari balik jendela besar yang memisahkan ruang kecil tersebut.

Menekan sebuah nomor, terdengar sebuah nada panggil.

Masumi memasang koneksi Bluetooth berwarna hitam di telinganya. Menunggu..

"Selamat Malam, Maya," kata Masumi lirih. Tak ada jawaban di seberang sana, namun sayup-sayup terdengar suara isak tangis lirih dan pilu. Dada Masumi bergetar.

Berusaha menekan emosinya, Masumi diam, mengatupkan kedua tangannya di depan kening, menunduk menatap sebuah foto di layer handphone nya.

"Jangan menangis, cintaku. Maafkan semua kesalahanku. Kecemburuanku pada Koji, Ketidakpercayaanku padamu, kebisuanku."

All about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang