Gerbang Cinta Untukku (part 15)

384 18 11
                                    

Gedung Daito..

"Tuan Kuronoma, sensasi apa yang ingin kau capai dengan menjadikan Mawar Ungu sebagai bagian dari drama selanjutnya?" hardik Masumi dengan tidak sabar.

Kuronoma tersenyum dengan santai.

"Sensasi...Ga ada sensasi yang kuinginkan, apalagi itu menyangkut Maya. Tidak ada untungnya buatku, Masumi."

"Sudahkah kau pikirkan skandal apa yang akan muncul di media jika promosi drama ini mulai diumumkan ? Awak media akan mengejar-ngejar Maya, mencari berita tentang Mawar Ungu, tentang bidadari merah." Masumi berkata dengan penuh emosi.

Tok..tok...suara ketokan membuat suasana di ruang kerja Masumi hening.

"Tuan Masumi, Nona Maya ingin bertemu dengan Tuan," ujar Mizuki sopan.

Raut wajah Masumi melembut dan hal itu tidak luput dari perhatian Mizuki dan Kuronoma. Kuronoma tertawa tertahan.

"Bintang yang dibicarakan hadir. Mari sekalian kita diskusi Bersama,"kata Kuronoma.

Masumi mengangguk pertanda bagi Mizuki untuk memberikan ijin Maya masuk.

Maya melangkah masuk dengan anggun, gaun berwarna putih dihiasi bunga mawar berwarna merah di sepanjang tepian gaunnya menambah pesona artis papan atas Daito tersebut. Masumi menatap penuh kerinduan, gadis yang hanya mengisi mimpinya beberapa bulan terakhir kini berdiri dengan anggun di hadapannya.

"Selamat Siang, Tuan Masumi. Selamat Siang Tuan Kuronoma. Lama tak berjumpa dengan Tuan," sapa Maya sopan.

Kuronoma bangkit dari sofa yang didudukinya, menghampiri Maya dan memberikan pelukan erat.

"Bagaimana kabarmu, Maya. Tak kusangka Bidadari merahku kini benar-benar tampil dewasa dan sempurna," puji Kuronoma tulus. "Benar begitu kan, Masumi?" tanya Kuronoma dengan nada menggoda.

Seketika Masumi tersadar akan lamunan sesaatnya dan segera menampilkan topeng Direkturnya kembali. "Maya memang cantik, Tuan Kuronoma. Tanyalah pada Hana managernya, berapa jumlah fans berat pria Bidadari Merah di depanku ini," sahut Masumi.

hahahaha..Sutradara nyentrik itu tertawa sangat keras yang nyaris membuat Mizuki yang berdiri di belakang Maya pingsan karena kaget. Namun kalimat berikutnya yang meluncur dari bibir Kuronoma mampu membuat Mizuki seketika ikut tertawa.

"Tapi aku salut denganmu, Masumi. Pertahanan dirimu sungguh hebat, bidadari secantik Maya tidak sanggup membuat Direktur Daito bertekuk lutut. Jika aku masih muda, Masumi, Maya adalah wanita pertama yang akan kukejar," kata Kuronoma tanpa beban. "Oiya Semoga bahagia dengan perkawinan bisnismu, Masumi."

Mizuki tersenyum penuh arti, Masumi melihat wajah sekretarisnya itu serasa ingin melempar Mizuki yang malah ikut menggodanya. Padahal dia tau bagaimana suasana hatinya jika itu menyangkut maya.

Maya yang menjadi topik obrolan hanya tersenyum menyambut candaan yang dilemparkan Kuronoma. "Ternyata Anda tidak berubah, Tuan Kuronoma. Tetap senang mengganggu orang lain, sementara ketika bersama istri Tuan langsung hilang seribu kata," canda Maya.

Kuronoma tertawa makin keras. "Senang bertemu denganmu, Maya. Kejujuranmu itu kurindukan," ujar Kuronoma tulus.

Mizuki dan Hanna yang mengamati pertemuan itu tersenyum dan larut dalam pikiran yang sama.

Nona Maya..keadaan membentuk Anda makin dewasa dan bersinar. Topeng Kaca di dunia nyata telah sempurna terpatri di raut wajahmu dan memberi tenaga pada seluruh tubuhmu. Menyembunyikan jiwamu yang sesungguhnya rapuh dan terluka.

Hana teringat bagaimana sosok Maya menangis di ruang ganti latihan 3 jam sebelumnya.

Flashback..

All about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang