Gerbang Cinta Untukku (part 24)

279 15 9
                                    

Mansion Hayami

Tidak ada sepatah katapun yang mampu diucapkan oleh Masumi ataupun Maya guna menjawab pertanyaan Eisuke Hayami..

Terdiam membisu, tiada kata yang mampu mewakili keadaan hati dan kenyataan yang bersliweran di depan mata..

"Ehm..Maaf Tuan Besar Hayami, saya tidak berharap apapun dari keadaan yang sekarang. Nyonya Hayami berhak untuk bahagia, semua langkah yang telah diambil Tuan Masumi telah baik," ucap Maya dengan menyisakan isak tangis tertahan.

"Terimakasih telah memberikan saya tempat untuk sedikit melepaskan diri dari kejaran media terkait masa lalu dan kehidupan pribadi saya. Untuk selanjutnya, saya akan fokus pada pagelaran Cinta Sang Bidadari bersama Tuan Kuronoma," lanjut Maya...

Eisuke Hayami tampak menyimak dengan seksama semua kalimat yang terucap dari bibir Maya..

Masumi hanya mampu terdiam menatap sosok mungil yang duduk tertunduk di depannya..

"Saya telah berjanji dengan Tuan Yuu, setelah pentas kali ini, kami akan meninggalkan Jepang untuk sementara waktu. Kami akan menikah," terang Maya sepelan mungkin.

Masumi menampilkan raut wajah memerah menahan emosi, Eisuke memberi sorot mata tajam pada Masumi agar bisa menahan dirinya.

"Apakah kau yakin dengan keputusanmu Maya ?" tanya Eisuke..

"Tuan Yuu adalah laki-laki yang baik Tuan Hayami. Saya akan belajar mencintainya dan kami akan berusaha bersama Tuan. Mohon dukungan dan restunya," ucap Maya dengan air mata mengalir deras di pipinya yang putih.

Masumi, Eisuke dan Asa menatap iba sekaligus kagum dengan semua ketabahan yang berupaya ditampilkan Maya..

"Maya...Apakah Tuan Yuu mengetahui isi hatimu ?" tanya Eisuke..

Maya menghapus air mata di pipinya..
Dengan senyum tersungging sedikit memaksa, maya menatap Eisuke dan Masumi bergantian..

"Yuu mengetahui bahwa Tuan Masumi adalah Mawar Ungu..Alasan itu jugalah yang membuat Yuu mengalami kecelakaan sebelum pementasan Bidadari Merah, Tuan Hayami."
Maya memberi jeda pada kalimatnya..

"Yuu mengetahui saya dan Tuan Masumi saling mencintai. Namun setelah pernikahan Tuan dan Nyonya Hayami, Yuu berupaya membantu saya melupakan Tuan Masumi dengan memberikan cintanya untuk saya Tuan," lanjut Maya..

Secercah harapan dan sedikit ketegaran berusaha ditampilkan Maya lewat untaian kalimat yang diberikan pada Masumi dan ayahnya..

Masumi beranjak dari tempat duduknya dan berdiri bergegas meninggalkan Maya dan Eisuke.

Eisuke memandang kepergian putranya...

Putraku...kebodohan sesaatmu berujung pada semua ini.

Ketegaran Maya harusnya mampu membuatmu juga tegar Masumi...batin Eisuke..

Maya tak kuasa memandang kepergian Masumi.

Suara Eisuke memecah kesunyian yang mendera..

"Jangan kau hiraukan sikap putraku itu Maya. Cepat atau lambat, dia harus belajar menerima takdir yang tanpa sengaja ditulis oleh putraku itu."

Maya mengangguk pelan..

"Terimakasih atas pengertian dan perhatian Anda, Tuan Hayami," maya berucap dengan membungkukkan badan..

"Maya..kau sudah mengisi hari-hariku selama pengejaran hak pementasan Bidadari Merah..Kejadian seperti ini sesungguhnya tidak pernah terlintas akan terjadi. Maafkan putraku Maya."

All about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang