Kami memang Berbeda (part 3)

481 18 1
                                    

Masumi berlari menuju pos security...

Dengan satu kali anggukan, petugas security langsung mengikutinya menuju tangga yang tampak di sisi lain.

"Dimana lift nya ? Segera panggil petugas apartemen, bawa kunci duplikat apartemen di lantai 9, jangan banyak bertanya dan bicara," kata Masumi sembari memberi lirikan tajam kepada security di sebelahnya.

"Di ujung sana Tuan, lift khususnya", jawab security.

"Saya permisi Tuan. Segera saya menyusul", lanjutnya.

Ting..pintu lift terbuka.

Dua artis tampak kaget mendapati Masumi berdiri di depan pintu lift.

Bergegas keluar dari lift.

Di saat bersamaan, "Jangan pernah gunakan lift ini untuk kalian.", ujar Masumi dan berlalu masuk ke dalam lift dengan diiringi tatapan dingin tertuju pada kedua artis tersebut, yang membungkuk hormat kepadanya.

Ting...Masumi tiba di lantai tertinggi apartemen mewah tersebut.

Didapatinya security tadi telah berdiri di ujung Lorong Bersama petugas apartemen.

Tampak wajah keduanya penuh keringat dan nafas masih tidak teratur..

Bukti kalau keduanya berlari sekuat tenaga menaiki tangga.

"Segera kunci kamar 911."

Setumpuk kartu yang merupakan kunci elektronik dikeluarkan dari buku kecil.

"Ini Tuan."

Pintu terbuka. Masumi berlari masuk dan segera menuju ke arah balkon.

"Maya...Maya," teriaknya, namun tak ada jawaban.

Tirai yang menutup pintu menuju balkon tersibak tertiup angin.

Masumi merasakan hawa dingin menerpanya, menampakkan tubuh Maya terduduk di atas kursi santai di balkon.

Dirabanya kening dan tangan gadis mungilnya itu.

Dinginnnnnnn..

Tanpa mempedulikan dua orang yang ada di belakangnya.

Masumi menggendong Maya di kedua lengannya..

Tak ada reaksi apapun..

Gadis mungilnya bukan tertidur melainkan tidak sadarkan diri....

Meletakkan Maya di atas tempat tidur secara perlahan, menyelimutinya.

Diraihnya telepon genggamnya, menekan sebuah nomor.

Tak berapa lama kemudian terdengar suara halo di seberang sana.

"Hanna, segera ke apartemen Maya. Sekarang dan hubungi Dokter Hayate untuk datang memeriksa Maya besok pagi."perintahnya.

Masumi menoleh pada kedua orang yang dari tadi berdiri mematung menunggu perintah.

"Kalian boleh pergi, kejadian hari ini anggap tidak ada. Aku tidak mau ada rumor merusak citra Daito dan artisnya. Setelah ini Hana yang bertugas."

Bukan Masumi Hayami namanya jika tidak memikirkan hal baik atau buruk yang akan terjadi jika berita ini tersebar, apalagi itu berkaitan dengan Maya.

Kalimat tersebut sudah cukup memberi kesan bahwa apa yang dilakukannya lewat tengah malam adalah hal penting untuk Daito, menepis semua pertanyaan di benak kedua karyawan daito di hadapannya mengenai hubungannya dengan sang Artis.

Sepeninggal keduanya, Masumi mencari kotak obat yang tersedia di dekat dapur.

Diraihnya botol bertuliskan Eucalyptus oil. Masumi berjalan ke sudut ruangan, menaikkan suhu pemanas ruangan ke skala maksimal.

All about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang