Gerbang Cinta Untukku (part 25)

289 16 14
                                    

Ruang Latihan Gedung Daito

"Maya..maya.." setengah berlari Koji menghampiri Maya di ruang istirahat pribadinya..

Maya menoleh ke arah Koji..
"Ada apa, Koji ?"

"Bentar...aku ngatur nafas dulu."

Maya menggangguk..Tampak kelegaan di wajah Maya setelah Koji memilih mengatur nafas terlebih dahulu..

Berarti bukan hal yang urgent..batinnya..

"Maya, benarkah kau sekarang tinggal di Mansion Hayami ? Apa kau sudah pikirkan matang2 ?" bertubi-tubi pertanyaan dilontarkan Koji..

Maya melirik sahabat masa kecilnya dari bayangan cermin di depannya..
Anggukan kecil diberikan Maya..

"Astaga...kau kira mansion Hayami itu apa Maya ? Tuan Besar Hayami itu menakutkan bagi jagad dunia level atas, Maya. Kau malah memilih memasukinya..ckckck.."

Maya tersenyum datar..

"Tidak semenakutkan yang diceritakan banyak orang, Koji."

Hanna yang mendengar tak sanggup menahan senyum.. Maya melirik manager cantiknya itu..
"Apa pendapatmu, Hanna ?"

Koji mengalihkan pandangan ke arah Hanna..

"Hanya Nona Maya yang bisa membuat Tuan Besar Hayami tertawa. Sepanjang yang saya ketahui, bersama Tuan Masumi saja, Tuan Besar tidak pernah tersenyum apalagi tertawa."

"Nah...apa kubilang...batalkan Maya..sebelum nanti setelah pagelaran, kau berubah jadi seperti Beliau." sahut Koji dengan memberi penekanan pada kata Beliau..

Tak ayal...Maya dan Hanna tertawa serempak..membayangkan bagaimana wujud Maya tatkala menjadi sosok Eisuke..

Koji melipat alisnya karena tanggapannya hanya dianggap bahan guyonan Maya dan Hanna..

Tawa di ruang istirahat terhenti, ketika sebuah ketukan halus di belakang Koji terdengar..

Masumi Hayami berdiri di depan pintu dengan wajah tanpa ekspresi seperti biasanya..

Maya bergidik melihat Masumi yang seolah hendak menelannya bulat bulat. Sementara Koji menampilkan wajah waspada, dimana hal itu tidak luput dari perhatian Masumi.

"Hanna, bekerjasamalah dengan Mizuki untuk mengurus keperluan Maya untuk pindah ke Mansion Hayami. Itu perintah Tuan Besar Hayami," jawaban Masumi cukup memberi kesan pada Koji bahwa apa yang disampaikannya adalah perintah Tuan Besar Daito..

Hanna membungkuk hormat berpamitan pada Maya dan Masumi..berjalan mengikuti langkah Mizuki..

Maya berdiri mematung sepeninggal Hanna..

Masumi tetap berdiri di tempatnya, tanpa ada gejala hendak beranjak dari depan pintu..

Koji bergeser mendekati Maya..

"Apakah ada hal lain yang perlu Anda sampaikan Tuan Masumi?" tanya Koji..

"Kami harus melanjutkan pembicaraan tadi pagi, Koji..Aku akan mengantarkan Maya pulang ke rumah. Tinggalkan kami berdua. Silakan pulang duluan, Maya adalah tanggungjawabku,"nada suara Masumi meninggi..

"Maaf Tuan Masumi..sepengetahuan saya, tanggungjawab Tuan adalah pada Nyonya Hayami, bukan pada Maya,"sahut Koji tak kalah tinggi..

Wajah Masumi memerah menahan emosinya yang siap meledak kapan saja.

Maya yang menyaksikan ketegangan itu memantapkan tekadnya untuk membuka suara..

"Koji, tolong tunggulah di depan. Aku harus bicara berdua dengan Tuan Masumi. Setelah ini, ada banyak yang ingin kubicarakan denganmu, Koji," urai Maya..

All about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang