unlucky

386 64 5
                                    

Sider bacok:')

.
.
..

Layar komputer,teman-teman kantor yang menggosip,dan juga jeno.

Kembali ke hari senin yang harus membuat jisung melihat hal-hal diatas, melawan rasa malas dan kembali teringat pada hutang itu. Yap jisung harus kembali bekerja menyusun beberapa konsep pernikahan.

Bekerja di salah satu perusahaan wedding orginizer terbesar di kotanya, tentunya banyak tantangan yang harus dihadapi, misalkan sekarang. Jisung dihadapkan oleh salah satu clien yang menyuruhnya menentukan sendiri tema acaranya tanpa perlu meminta kompromi dengan si clien yang seperti tidak niat untuk menikah.

"Urusin terserah kalian, yang penting saya nikah."

"Kalau gitu saya bikin konsep acaranya ala ulang tahun bocah, kostum pengantin sama make upnya ala zombie gimana, pak?"

"Terserah."

Kalau nggak ingat gaji, jisung mana mau tuh repot-repot pakai SOP sama jaga attitude menghadapi clien kayak gitu. Di tengah keruwetan otaknya itu, jeno menyuruh semua pegawai untuk berkumpul di aula, katanya sih mau memperkenalkan bos baru yang beberapa hari ini ramai menjadi gosip itu.

Kini jisung bersama dengan para pegawai lainnya termasuk jeno juga sedang berkumpul di aula.

Jisung dan jeno saling melempar senyum miring saat melihat antusiasme para pegawai wanita yang penasaran akan rupa dan status si bos baru. Jomblo? di gebet, kalau dah ada yang punya ya jangan nyerah, terus pepet. Iya, pada berharap kalau mereka bakal kayak di novel, nikah sama CEO.

"jen, mana bos nya lama banget sih!gua ada klien yang ribet banget hari ini,"gerutu jisung.

"sabar aja sih,nanti juga dateng"ucap jeno

Jisung hanya menghela nafas kasar, mencuri waktu untuk mengurus beberapa hal di ponselnya. Kalau itu bukan jisung, si manager senior--- jeno pasti sudah memarahi pegawai yang bermain handphone di ruangan auditorium ini.

Si bos baru itu datang, tapi jisung masih fokus pada ponselnya untungnya jeno segera menepuk bahu jisung. "Tuh, katanya penasaran sama bos barunya."

Jisung dengan segera memasukan ponselnya kedalam sakun, memilih mengikuti fokus semua teman-temannya.

Jadi itu bos barunya?

Tunggu, Itu kan...

"itu kan cowok jahe itu... "lirih jisung

Jeno langsung menoleh kearah jisung.

"hah? Cowok jahe?"jeno mengernyit bingung.

"jen, itu beneran bosnya? " jisung meneguk ludahnya, kedua tangannya sudah melingkar di lengan kekar jeno.

Jeno?

Bayangkan sendiri bagaimana keadaan jantungnya sekarang.

"K--kenapa, tadi katanya penasaran sama bos baru."

" itu cowok yang gua ceritain s-- semalam."

"Oh..., hah gimana?!" teriak jeno refleks.

"Kenapa, jen?" itu tanya nana yang memberanikan diri bertanya, Jeno cuman menggeleng sambil senyum awkward.

"hari ini saya mau memperkenalkan anak saya yang baru saja pulang dari china setelah 7 tahun menyelesaikan pendidikannya. Kalian pasti sudah mendengar rumor kalau " si bapak bos besar ini memang doyan sekali curhat.

"nah chenle sini!" Pak lucas menarik anaknya itu ke mimbar.

"Good morning, everything," sapanya dengan senyum, diselingi pekikan para pegawai wanita yang katanya rahimnya langsung basah. Nggak waterproof.

satang(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang