chenle pusing

243 45 18
                                        


Apa susahnya sih vote sebelum baca sih bun:v

Saran dan kritik di acc.


....

"kak chenle, sini aku pijitin pasti capek kan harus kerja sama sekretaris baru?"

Chenle cuman pasrah aja dipijitin sama yuna, cuman dalam hati dia tegang karena firasatnya sudah menduga bahwa akan ada pertarungan sengit lagi di sini. Jisung yang lagi fokus ngerjain tugas di mejanya mencoba berusaha profesional mengabaikan sindiran yuna yang sudah jelas untuknya.

Desclaimer dikit kalau lupa: Yuna itu anaknya hansol sama yuta, yang otomatis deket juga dong dari kecil sama chenle, nah kalo mau lebih lengkapnya lagi baca aja book author yang sebelah title nya#kamu takdirku#ehe promosi:')

Nah back again to the story

Jadi Yuna ini lagi libur gaes, dia sengaja mau main ke kantornya chenle ya karena se protektif dan posesif itu yuna ke "kakaknya" itu tapi kelakuannya melebihi pacar padahal chenle juga udah punya pacar. Mungkin karena perhatian yang diberikan dari kecil yuna ini jadi salah kaprah, dia kira kasih sayang chenle ke dia itu lebih dari sekedar adik kaka, padahal kan chenle juga udah punya yuqi.

"jisung tolong bikinin saya kopi kayak biasa ya,"  titah chenle. Dari nada bicaranya saja ini bocah sepertinya mulai risih dengan keberadaan yuna.

Jisung langsung aja bangkit dan mengangguki perintah sang bos, tapi belum sempat jisung mau pergi buat bikin kopi, eh malah dicegah sama yuna.

"Nggak usah, gue aja yang bikin, lo duduk aja!"ketus yuna

Sebaik mungkin jisung berusaha menghindari keributan karena hal sepele dengan orang rese ini walaupun sebenarnya menahan gondok dalam hati, jadi jisung memutuskan untuk balik lagi ke meja kerjanya.

"Jangan, yun nanti kamu capek udah duduk aja, biarin aja jisung yang buat," Cegah chenle sebelum yuna pergi mau buat kopi. Ini malah main cegah-cegahan si bos, cuman karena perkara kopi aja drama banget heran.

Sebenarnya yang lebih ditakutkan bukan karena yuna akan capek karena membuat kopi yang paling-paling tidak sampai lima menit sudah jadi.  Masalah utamanya adalah yuna mempunyai hubungan yang sangat buruk dengan dapur, masak air saja   sampai pancinya meledak, bahkan sesederhana membedakan gula dan micin pun harus remedial. Chenle nggak mau dong kopi nya jadi rasa micin.

"Pendapatku aja sih kak, takutnya kan kalo dia yang bikin nanti dia taruh pelet di kopi kakak. Kan hati orang mana ada yang tahu, " Ini yuna malah memancing singa dalam diri jisung untuk bangkit.

"hush! Gaboleh su'uzon gitu, kenapa mulutnya malah kayak orang nggak disekolahin," Chenle menegur yuna karena cowok itu udah mulai ikutan gondok sama omongan yuna yang kayak bocah SD.

Jisung muka nya udah asem" dituduh kayak gitu.

"Daripada pelet saya lebih suka ternak babi ngepet. Lagian, mbak jangankan nyentuh yang begituan, sebelum nyentuh aja saya lebih dulu dibunuh sama ibu saya," kali ini jisung yang mulai gatel ingin mencakar mulut yuna akhirnya membalas.

"Nggak usah sok polos, gue tau cewek kayak lo tuh gimana, pacarin kak jeno cuma karena manfaatin dia kan biar bisa naik pangkat, terus sekarang mentang-mentang udah jadi sekertaris nya kak chenle mulai nggak tahu diri. Kisah basi cewek murahan kayak lu tuh udah ketebak," Yuna dengan skenario sinetronnya mulai menjadi-jadi.

Jisung memang sangat tidak asing dengan stigma 'cewek murahan' di hidupnya, bahkan mulai menjadikannya sebagai gonggongan anjing yang harus diabaikan, tapi yuna ini disabarin kok makin nggak tahu diri.

"saya murahan? Terus apa kabar situ yang masih berjuang secara terang-terangan buat pak chenle yang jelas banget udah punya mbak yuqi. Di rumah orang kaya punya kaca kan?"aduh dek yuna keknya salah mancing emosi orang deh.

satang(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang