Terserah jisung

256 40 32
                                    

Buah cecendet, buah kedondong
Udah di-apdet, komen and votenya dong.

Apasii...

  

    Sesuai dengan apa yang telah kedua calon pasangan bacot of the year-----chenle dan jisung. Mulai dari fajar menyirami bumi dengan cahayanya yang lebih panas dari Abs jaehyun, jisung dan chenle mulai merancang kata-kata yang pas untuk menghasut jeno menjadi perusak hubungan nana dan yohan. Sebenarnya cuman jisung yang mikir, chenle cuman iya-iya aja.

  Lusa adalah hari pertunangannya nana sama yohan, jadi sebelum nana memutuskan untuk pindah ke yohan sebagai pelampiasan karena capek menunggu jeno move on dari jisung dan daripada yohan harus sakit hati lebih jauh, lebih baik chenle dan jisung harus bergegas menyusun rencana mencuci otak jeno. Bisa dibilang jisung juga merasa terlalu ikut campur, padahal kan biar aja nana nikah sama yohan terus jeno biar cari pasangan baru, tapi kan jisung nggak mau sakit hatinya gara-gara diselingkuhin itu percuma, perselingkuhan couple jeno dan nana ini harus jadi nyata. Terserah jisung aja.

  Sekarang jisung dan chenle yang mukannya sudah separuh tertutup masker, tangan mereka juga sampai pakai sarung tangan, sebenarnya cuman jisung sih yang pakai bahkan dia sekarang terlihat kayak teroris yang pakaiannya serba hitam panjang, pakai jaket tebal di cuaca panas hari ini.

Mereka bertiga----jisung, chenle, jeno sedang berada di toko kue taeil yang sengaja jisung buka khusus untuk hari ini, meskipun nggak ada yang beli. Mereka bertiga duduk saling berhadapan di meja bundar *anjay*, dengan posisi tempat duduk yang mencerminkan kisah cinta segitiga di antara ketiganya. Apasii

"ekhem," chenle berdehem untuk menghancurkan kedamaian, eh malah disemprot handsinitizer sama jisung.

"barusan gejala corona," kata jisung sebelum chenle protes gara-gara disemprot tanpa aba-aba.

"jadi, kalian ngapain suruh gua ke sini? Kalau ketemu jisung sih nggak masalah, kalau ketemu dia bosen anying." jeno nunjuk chenle.

Jisung menghela napas, "besok nana sama yohan tukar cincin."

Jeno ngangguk tapi tatapannya bingung, ."oke..., terus kenapa?"

Aish, jisung sama chenle menahan hasrat untuk menjambak jeno agar sadar.

"mereka tukar cincin, bukan tukar hati. Jangan pura-pura bego, jen!" bentak jisung yang teredam masker.

"kayaknya nggak pura-pura deh kalau bego," komentar chenle.

"ya terus gue harus gimana, wahai mantanku tersayang?"

Jisung menendang kursi jeno, sampai cowok itu hampir tersungkur kalau nggak ditahan sama meja.

"beraninya lo bilang 'mantan tersayang' di depan 'calon pacar tersayangnya'!" ini chenle yang ngomong dengan pedenya.

"elah baru calon pacar!" balas jeno menyeringai.

"ralat, calon suami," dan chenle membalas dengan bangganya.

Jisung tutup mata menahan emosi mendengar dua orang kelebihan kepercayaan diri ini."jeno lo harus move on, ada nana yang harusnya buat lo!"

Chenle tertawa penuh kemenangan, berbanding dengan jeno yang mendengus penuh rasa dengki.

"Lo juga jangan terlalu percaya diri! Gua baru kasih izin untuk berjuang, kita belum jadi apa-apa yang buat lo harus percaya diri. Im sorry, im not sorry."

Gantian chenle yang speechless, jeno yang ngakak. Jisung ganti lagi tatap jeno.

"Jeno dengerin gua kali ini, Lo nggak boleh egois dan nggak bisa korbanin hidup nana yang nggak bakal bahagia sama pernikahannya," jisung mulai menghasut jeno.

satang(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang