jangan rindu berat,biar chenle saja

221 35 28
                                    

     ini hari terakhir jisung menginap di hotel yang ada di pesisir pantai,sesuai yang yangyang janjikan,yangyang kasih uang buat jisung booking hotel di pesisir pantai,tapi yangyang bilang uangnya nggak usah diganti,soalnya mereka udah kayak saudara,bukan kayak sih tapi emang saudara beda ibu kan. Yangyang seminggu ini jadi deket sama ibu taeilnya, sementara yangyang masih sembunyiin keberadaan jisung sekarang,sok misterius emang nih dua anak.

  Yangyang bisa lihat jisung lagi nikmatin susasana sunset di bibir pantai, tenang banget wajahnya.

"cantik banget adek gua yaallah.",gumam yangyang refleks gitu aja,dia langsung nyamperin jisung dan ikut duduk di samping jisung, jisung nengok ke arah yangyang dengan tatapan juteknya.

"ape lo!?"

Yangyang ketawa,"kalem cah ayu",kata yangyang dengan logat bahasa jawa, jisung jadi keinget taeil.

"seminggu sama ibu,lo udah mulai pake bahasa jawa?",tanya jisung yang terdengar seperti pertanyaan retoris,lebih kayak yaudah sindiran.

"kalau gua seminggu udah mulai sayang sama ibu,ya walaupun ama lea masih canggung, tapi kenapa lo masih nggak mau ketemu sama mama ten?",tanya yangyang, jisung noleh sebentar ke arah yangyang habis tuh dia menghela napas.

"tante ten baik,ibu juga baik,cuman untuk ketemu om Johnny gua masih ada yang ganjel."

Yangyang ngangguk denger jawaban jisung,"papa tuh sebenernya baik lho,dia masih perlakuin gua kayak dulu."

"lo beruntung, punya 2 ibu yang bener-bener sayang banget sama lo,yang. Ibu saking sayangnya sama lo dia tuker kita,biar lo tetap bisa merasakan gimana pertama kali di gendong sama papa,gimana belajar jalan untuk pertama kalinya sama papa,rasanya diantar sekolah sama papa, ngerasain di lindungin sama kak hendery, kadang gua kalau mikir kesitu suka iri sama lo"

Yangyang senyum,"gua paham kok,kalau gua yang ada di posisi lo,gua juga bakal benci sama lo,semua orang yang bersangkutan. Tapi coba pikir deh, kalau misalkan ibu gua sejahat yang lo pikirin sampai tega nuker gua sama lo,mungkin ibu udah buang lo di mana aja,dan ngapain repot-repot ngurusin lo sampe segede ini,sampe dia rela nggak makan,supaya lo bisa makan, sampai dia harus jadi sosok ayah dan ibu bagi lo selama 22 tahun ini, dan yang paling bikin gua iri, ibu kasih lo air ASI nya yang selama ini gua nggak dapat, sementara mama ten nggak bisa kasih gua ASI karena waktu itu mama sibuk ngurusin bisnis sama papa, mama titip gua ke babysitter dan di kasih susu formula,itu kenapa gua sering sakit-sakitan, mama baru ngurusin gua di umur 7 tahun,itupun dia masih sibuk sama bisnis. Menurut gua ya, untuk bisa disebut jadi seorang ibu bukan hanya melahirkan,tapi juga saat lo merawat sampai rela korbanin nyawa buat anak, itu baru seorang ibu."

Bilang jisung lebay atau apapun,karena dia nangis denger yangyang pidato sepanjang itu."yangyang,gua sayang lo!",teriak jisung sambil meluk saudaranya itu.

"heh gua nggak mau incest lo ya!"

(incest= hubungan terlarang kayak lo misalkan nikah sama saudara sedarah lo sendiri:v nah biasanya anak dari hasil hubungan incest ini nggak bakal normal)

"heh gua juga masih sayang jeno ya!"

Yangyang lepasin pelukannya,"ih kenapa nggak sama chenle aja!aku shipper kalian Lho".

"aku nggak perduli lho",kata jisung meluk yangyang lagi,tapi sebenernya dia kepikiran gimana keadaan bos manja itu setelah ditinggal jisung seminggu.

Sementara yang dipikirin,a.k.a chenle sedang misuh-misuh sama para karyawannya, btw chenle sekeluarga udah balik lagi ke indonesia,sementara jisung,taeil,dan lea milih untuk memperpanjang visa dan menetap di korea untuk beberapa saat sampai semuanya pulih.btw lagi,taeil sama lea tinggal di rumah ten yang kedua,nggak jauh sih dari rumah johnny sama ten.

satang(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang