happy ending version.

462 50 47
                                    

Ehehe(:

Whoop whoop whoop fire truck!

Mata jisung terbuka paksa, menutup sekilas karena silauan cahaya matahari di awal musim kemarau itu, dilihatnya perlahan ke atas, paginya langsung di sambut wajah besar yang sedang tersenyum persis badut pennyweise.

"Amjing!"

Senyum lebar si badut pennyweise itu berganti wajah merengut milik suneo. Ia menyingkirkan wajahnya dari jisung, melipat tangan di dada tanda merajuk. Jisung bangkit dari tidurnya, memandang horror ke arah samping.

"Astagfirullah bos ngapain tidur di kamar saya!?"

Yang ditanya mendengus, dan seperti seminggu yang lalu istrinya mulai drama lagi, pikirnya. "jangan gila kamu! Ini anniversarry kita yang ke 15, kamu masih lupa kita udah nikah?"

"Bohong! Astagfirullah mama, ibu, jisung dinodai!"

Chenle menukik satu alis, menarik paksa tangan jisung untuk menunjukkan cincin di jari manis istrinya itu, lalu menunjukkan cincin di jarinya juga.

"Bukti."

Masih tidak percaya hanya dengan bukti cincin, jisung berteriak dramatis, seingatnya ia sedang makan malam bersama nana, yohan, jeno, dan orang yang mengaku sebagai suaminya ini. "Kok bisa?!"

"Ya bisalah!"

"Tapi aku kira tadi cuman mimpi, saya kok bisa nerima bapak jadi suami saya?!"

Bantal di samping terlempar ke wajah jisung, seperti tidak memiliki rasa bersalah, si pelaku pelemparan malah memajukan bibirnya kesal. "Jisung jahat, masa lupa hari ini anniversarry kita!"

"Saya suaminya deh kayaknya," lirih jisung melihat kelakuan chenle seperti istri yang sedang merajuk

"Tapi mana bisa! bukannya terakhir kali kita lagi makan malam sama jeno, nana terus juga si yohan?" cecar jisung.

"Yohan? Oh, mantannya nana itu ya? astaga jisung kayaknya kecelakaan sebulan lalu masih mempengaruhi otak kamu ya?kejadian makan malam sama trio nggak peka itu udah 17 tahun lalu, sung."

Jisung memijat pelipisnya, kepalanya masih berdenyut akibat pagi tidak masuk akal ini. "tadi saya mimpi, kita emang udah nikah, terus anak kita julia meninggal waktu masih bayi, terus saya nggak bisa punya anak lagi, karena nggak bisa punya anak, saya suruh bapak poligami."

Chenle tertawa, "Serem banget mimpinya."

"Lebih serem waktu saya bangun terus lihat muka bapak."

Keduanya saling memalingkan wajah, mendengus sebal. Mereka tidak sadar umur(:

"Anak kita namanya julia kalau kamu lupa, dia sekarang udah smp, sung."

Lagi-lagi chenle harus melakukan ini, memberi informasi setiap paginya untuk membantu pemulihan data yang hilang dari ingatan jisung akibat kecelakaan yang terjadi sebulan lalu.

Sebenarnya salah chenle juga sih, karena lebih mementingan rapat tahunan kantor, ia meminta bantuan sang mama yang baru bisa mengendarai mobil untuk menjemput istrinya yang usai memeriksakan kandungan, beruntungnya kandungan jisung tidak terpengaruh, tapi kaca mobil harus pecah menghantam kepala jisung. Alhasil sang istri harus menerima 10 jahitan di kepala plus digunduli bagian belakangnya. Nggak masalah, jisung masih cantik di mata suami dan anak-anaknya. Oh iya anak mereka!

"Nama anak kita di mimpi juga julia!"

"Nah iya, boro-boro nggak punya anak lagi, saking suburnya perut kamu sekarang lagi hamil anak ke empat," jelas chenle antusias karena benihnya manjur. Nggak sia-sia usaha mereka tiap minggu sakit pinggang(:

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

satang(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang