Vote and comment.
.
.
.Taeil merasa curiga dengan sikap anak gadisnya yang sedari tadi tak berhenti tersenyum, setahunya jisung selalu pulang kerja dengan wajah merengut, apalagi ini pulang lembur.
Mungkin anaknya ini ketempelan demit kantor."Jisung kamu mau ibu panggilin dukun?" Tanya taeil pada anaknya yang kini sedang makan malam.
"Buat apa, bu?" Jisung mengernyit bingung.
"Dari tadi loh kamu serem banget senyum-senyum dan ketawa sendiri, gak kaya kamu yang biasanya," Selidik taeil. Mungkin kesepian dalam hidup sedikit mengguncang mental anaknya, buktinya sekarang saja jisung malah terlihat girang tanpa alasan.
"Aduh bu aku ndapapa, aku cuma lagi seneng aja," Jawab Jisung sambil menyendok nasi goreng buatan ibunya itu.
"Seneng kenapa tho? Kamu habis kencan sama jeno?"
Jisung tersedak mendengar pertanyaan sang ibu, dan tentunta taeil langsung saja memberinya segelas air.
"Jeno? Aku tahu jalan pikir ibu kemana, lagipula mana sempat anakmu ini ngedate di saat kerja lembur bagai kuda lebih membantu penyelesaian hutang kita," sekali lagi taeil tertampar dengan jawaban sang anak, benar juga daripada mengejar calon menantu untuknya hidup seperti lebih memaksa jisung untuk sibuk mengejar uang.
"Iya terus kenapa dari tadi kaya kesurupan setan kantor, ketawa mulu biasanya juga kamu cemberut terus."
"Emangnya setan kantor doang yang doyan ketawa?" Jisung geleng-geleng kepala dengan pertanyaan ibunya itu.
"Ya siapa tau aja," Taeil memutar bola matanya.
"Aku cuma lagi seneng aja, baru kali ini aku ngerasain senengnya ngerjain orang," Jisung kembali tertawa memikirkan orang yang tadi dikerjainnya. Taeil langsung memberikan tatapan penuh tanya.
Sementara di lain sisi...
"Loh kok ini kan makam?"seorang pemuda kini sedang kebingungan mengikuti arahan dari orang yang dimintai tolong tadi.
"Apa gua salah arah?" Monolog nya sambil memegang kertas yang berisikan alamat tadi.
"Tapi kata mbaknya tadi bener lewat sini!" Daripada sibuk overthinking si pemuda memilih untuk menelpon seseorang.
"Halo, ma!"
"Kamu dimana?! Pesawat kamu sampe jam 7 kan, sedangkan ini udah tengah malam kok belum sampe juga, kan udah mamah kasih alamatnya gimana sih ini ayah juga ngamuk-ngamuk, udah gede juga masa masih kesasar!"
Sesuai dugaan, seseorang yang dipanggilnya mama itu pasti akan menyemprotnya dengan pertanyaan bahkan sebelum memberi salam atau sekedar membalas sapaan.
"Satu-satu dong tanyanya, salam dulu kek atau gimana, SOPnya mana!?" Pemuda itu memutar bola matanya Malas.
"SOP-SOP kamu kira mama karyawanmu! Yaudah assalamualaikum."
"Walaikumsalam, gitu dong."
"Yaudah sekarang kamu dimana!?"
"Ini aku lagi di depan makam."
"Hah makam?! Kamu Mau ngapain, ngepet?"
"nggak gitu juga dong ini aku kesasar, tadi aku nanya ke orang, aku ikutin aja arahannya sekarang malah ketemunya makam."
"Ya ampun jahil banget itu orang cewek atau cowok?!"
"Cewek sih, dia sempat kira aku ada niat buruk ke dia,padahal aku ngikutin niatnta mau minta tolong."
![](https://img.wattpad.com/cover/173883398-288-k783464.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
satang(END)
Fiksi RemajaRandomnya rasa permen mencerminkan randomnya hidup jisung setelah tragedi perebutan permen di supermarket *sinetron vibe awokawok* cast:jisung(girl) : chenle(boy) and others.... GS! a/n : Jangan baca kalo g suka kapalnya. I'm the queen of...