sour candy

1K 98 39
                                    


❇️Neng kokom kawin sama bang sapri❇️
✨anyway, Welcome to my story✨

Vote dulu, jangan tuman lo jadi readers!
Saran dan kritik diterima

⚠Warning ⚠
sinetron vibe:")
Lemme repeat: ini Lapak jisung uke genderswitch version ya, netijen yang budiman!
Bahasa semi baku.
Humor eopseo:")

Sorry for typo.

.
.
.

Jisung mengunyah bubble gum dimulutnya guna merileks kan kekacauan di otaknya kini. Bubble gum dipercaya bisa merilekskan pikiran, tapi jujur saja yang lebih dibutuhkannya sekarang adalah penyelesaian masalah.

"Sebulan ya?" mata sembapnya masih terpejam untuk mencuri sedikit waktu istirahat setelah hampir seharian berusaha menyibukkan diri agar melupakan segala kekacauan di otaknya. Gadis itu tidak berniat sekalipun untuk sekedar curhat atau berbagi masalah dengan temannya. Semua orang juga punya masalah kan? Jadi daripada membagi beban pada orang lain, ia lebih suka memendam dan mencari solusi sendiri.

"Kamu tenang aja ya, ibu gak akan biarin kamu nikah sama orang itu, ibu juga mau nya kamu nikah sama orang yang kamu sayang bukan karena paksaan, ibu akan usaha cari 300 juta itu dalam waktu sebulan."

Bak kisah klasik menjual diri pada rentenir tua demi hutang, membuat gadis itu mentertawakan kehidupannya sendiri.

"300 juta dalam sebulan, ternak babi ngepet sepertinya investasi menjanjikan," ide konyol itu tentu saja hanya guyonan untuk menghibur dirinya sendiri sambil berharap ayah biologisnya yang entah ada di belahan bumi mana itu adalah seorang konglomerat dan kembali keluarga yang sudah ditelantarkan sejak lama.

"Sung, lu oke?" tanya jeno- manager di divisinya, entah sebagai bentuk teguran dari atasan atau mungkin lebih terdengar seperti keperdulian.

"Gakpapa jen, cuma lagi pusing aja," jawaban basi itu membuat jeno muak sendiri sementara jisung malah terlihat dengan santai kembali memfokuskan diri untuk melanjutkan pekerjaannya.

"muka lu itu loh sung, jelek banget kayak isi dompet," Jeno memberikan lelucon garing, berharap gadis di sebelahnya itu sedikit terhibur padahal jisung tahu bakat melawak jeno tidak sebagus wajahnya, jadi percuma dan justru memperburuk mood.

"gua seriusan nggak ada apa-apa pak bos, lu ngapain ke meja gua?" tanya jisung, tapi dengan raut dan nada yang seolah mengusir.

"Gak, gua cuma mau ngobrol aja, kerjaan lagi banyak banget ya?" tanya jeno basa-basi, mendudukkan diri di meja kerja kosong samping jisung.

"Lihat sendiri tuh, mana deadline nya besok, mungkin gua lembur hari ini," jisung memutar dekstop komputernya, menunjukkan tumpukan permintaan clien yang harus ia olah. Jeno terkekeh, menepuk pelan bahu ringkih sahabatnya itu.

"— lu juga mendingan lanjut kerja deh jen, ribetin aje di sini!" kali ini jisung benar-benar mengusir, daripada jam lemburnya harus bertambah demi menanggapi jeno. Yang diusir akhirnya mengalah, namun sebelum pergi jeno meletakkan sebatang lollipop di meja membuat si pemilik langsung sumringah.

"Makasih ya, jen!" Jisung berdiri untuk mengucapkan terimakasih pada jeno yang sudah memunggunginya untuk kembali ke ruangannya.

Tanpa berbalik jeno tersenyum.

"Kembali kasih," balasnya diam-diam dengan sunggingan tipis yang mungkin jika dilihat pegawai perempuan lain akan menjadi sumber kericuhan, herannya jisung tidak pernah melirik si menawan itu dalam artian yang spesial. Namun bagi pemuda itu, melihat senyum sederhana si gadis hanya dengan disogok lolipop saja sudah lebih dari cukup.

satang(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang