Yangyang mengusap punggung saudari tirinya itu, sebenarnya ia juga ingin tertawa, tapi walau bagaimanapun, jisung tetap saudarinya, yangyang tetap nggak rela kalau lihat adik cantiknya itu disakitin.
"nggak bisa gue pertahanin jeno, nana lebih berhak daripada gue, tapi kok sakit banget gini ya?",kata jisung di sela-sela tangisnya. Yangyang menoyor kepala jisung.
"lagi dari dulu tuh gue lebih suka lo sama si ikan lele itu, daripada sama jeno yang mukanya keliatan fuckboy banget gitu."
"bukan gitu yangyang sudiro!, jeno nggak salah, nana itu teman smp nya jeno, jadi nggak heran sih kalau mungkin nana ada perasaan lebih ke jeno, ibaratnya gue yang pelakor di sini."
Yangyang menepuk jidatnya,"gue nggak tahu ini kebucinan atau kebodohan, tapi sumpah lo harus paham, yang punya status lebih jelas sama jeno itu siapa?"
"ya kan kita baru pacaran, jadi belum terlalu sakit juga buat gue ngelepas jeno."
Yangyang menatap aneh ke arah jisung,"kaya nya lo ikhlas banget gitu cowok lo direbut, atau sebenarnya dari dulu lo nggak serius sama jeno, apalagi sekarang lo lebih banyak waktu sama si chenle."
Jisung menggerlingkan bola matanya,"nggak gitu... Lagian si chenle udah punya cewek."
Yangyang ketawa remeh,"jadi kalau dia belum punya cewek, lo mau sama dia?"
Jisung segera menggeplak manja kepala yangyang,"mending gue jomblo."
"amin"
"heh!"
~~
Kaki jisung lemas sebenarnya kembali ke indonesia, dia pinjam uang yangyang lagi buat balik ke indonesia nggakpapa kata yangyang asal jisung putus sama jeno katanya. Wtf
Dari bandara jisung nggak mau bertele-tele rebahan dulu atau gimana, yang jelas dia mau cepat done with this bullsh*t, kedepannya terserah mau dia jadi perawan tua atau gimana, jisung nggak perduli lagi, hidup jisung sudah ter'capslock kata mager ngurusin hidup orang, ngurusin hidup dia juga, yang penting dia masih punya yangyang, masih bisa makan, masih bisa ngunyah permen, kata dia sih.
"nggak masalah nggak punya cowok, asal gue bisa makan permen"
Terserah jisung, jisung cantik. Nggak mungkin juga woy nggak ada yang mau sama jisung.
Ini jam makan siang di kantor jisung, masih hapal banget jisung tuh, jadi mungkin sekarang jeno lagi makan siang sama nana, nggak tahu sih cenayang aja jisung tuh. Biasanya jam segini si bos ngeselinnya juga lagi dia suapin makan siang, nggak tahu deh semenjak jisung nggak ada dia sama siapa, paling kerjaan dia cuman protes sama pegawai lain yang nggak bisa menuhin permintaannya.
Jisung masuk ke ruangan kerja jeno, benar dugaannya, kosong. Dia akhirnya beralih ke ruangan chenle, dan si bos manjanya ini lagi asik main game di handponenya, plus kakinya dia selonjorin di atas meja, jisung geleng-geleng kepala. Chenle masih belum sadar kehadiran jisung di ruangan itu, padahal suara pintu dibuka cukup keras, dasarnya si chenle pakai earphone. Jisung buka masker yang menutupi wajah imutnya, habis tuh senyum creepy, dan...
"enak ya, mentang-mentang lo anak yang punya perusahaan, jadi lo bebas main-main gini?", jisung sudah mengabaikan attitudenya pada sang bos, orang bos nya aja kayak gini, mana perduli lagi jisung sama attitude.
Chenle menoleh sekejap ke arah jisung yang sedang melipat tangan layaknya emak-emak. Chenle mengabaikan tatapan jisung karena belum sadar kalau itu jisung, tapi kemudian ia menoleh lagi, ponsel mahalnya itu ia jatuhkan, untung jatuh ke paha nya.
"hp terosss!"
Chenle masih menganga mengabaikan ocehan jisung, matanya tiba-tiba berkaca-kaca, seketika muncul backsound 'humko hamisee churaloo~'. "kamu kembali jisung?", kata chenle dramatis sambil bangkit, dan melepaskan earphone nya, dan kini ponsel nya benar-benar jatuh ke lantai, biarin bapaknya gudang duit.

KAMU SEDANG MEMBACA
satang(END)
Teen FictionRandomnya rasa permen mencerminkan randomnya hidup jisung setelah tragedi perebutan permen di supermarket *sinetron vibe awokawok* cast:jisung(girl) : chenle(boy) and others.... GS! a/n : Jangan baca kalo g suka kapalnya. I'm the queen of...