Jeno ini sepertinya tidak mengerti situasi, dan kondisi dunia yang sedang genting melawan corona. Orang pada lock down di rumah rebahan, ini malah ngajak jisung ketemuan di cafe. Jisung jadi harus repot menutupi wajah kiyowo nya dengan masker, dan bawa handsanitizer kemanapun dia pergi, setiap setengah jam dia semprot tuh handsanitizer ke tangannya, ya kali buat skincare muka.
"ngapain ngajak ketemuan, kita udah putus," ketus jisung yang suaranya agak nggak jelas ketutupan masker. Jeno malah senyum ganteng.
"buka dulu maskernya, segitu alerginya lo sama mantan?"
Jisung menatap sinis ke arah jeno, Ternyata mantannya masih sama kadar bodohnya. "bodoh banget sih, virus lagi berkeliaran ria, harusnya lo juga pakai masker." jeno senyum kecil pas mantannya itu menyodorkan masker juga menyemprotkan handsinitizer. Masih perduli rupanya.
"tenang aja,virus juga minder sama kegantengan gue."
Tahan jisung buat nggak muntah di masker.
"untung gue udah putus ama lo."
Jeno tertohok, paham seberapa kesalnya si mantan. Yasudah, lanjut ke intinya aja pak jeno.
"sung, tahu sayangnya gue ke lo kan? Eitss tapi jangan geer dulu."
Jisung masih pasang muka datar, bodoamat deh si jeno mau ngomong apa. "gue tahu sayangnya lo ke gue, tapi lo yang nggak tau sayangnya nana ke lo," jisung ngedumel.
Jeno mengerang frustasi lagi. Iya lagi-lagi semua orang salah paham sama sikap dia ke nana, atau mungkin jeno yang salah paham sama perasaannya. "dia udah punya tunangan, sung."
Jisung memainkan kuku jarinya," dijodohin."
Jeno membelalakan matanya mendengar perkataan jisung, "dijodohin? Di tahun 2020 ini!?"
Jisung menghela napas,"ya mau tahun berapa? 2050? Tunggu nana udah keriput gara-gara nungguin lo yang masih belum peka sama dia?"
"nggak gitu, maksud gue anak milenial kaya nana terima aja dijodohin!?"
"ya lo gimana sih, Giliran nana nikah sama orang lain kayak nggak terima gitu. Mikir, dia juga manusia yang butuh berkeluarga, nggak cuman nungguin lo doang."
Jeno nggak habis pikir lagi, kenapa semua orang kayak mojokin dan maksa dia buat ada rasa sama nana.
"yaudah terserah lo mau ngomong apa, tapi gue ke sini cuman mau ngasih tahu kalau chenle yang nyebarin fitnah itu," kata jeno pasrah.
"terus?" Muka jisung udah apatis gitu. Bukan ini respon yang jeno kira bakal mungkin kaget, atau marah, tapi jisung malah sama santainya kayak chenle, buat dia makin curiga. Ini yang selingkuh jeno nana, atau chenle jisung?
"lo nggak kesel gitu?" jeno masih berharap responnya bakal uwah.
"ya mau diapain, dosa dia nyebar fitnah. jujur gue masih susah buat ngelepas lo, mungkin setelah putus tapi tahu kan gue nggak mau repot-repot pertahanin sesuatu yang udah rusak?" Jisung tahu semuanya, makannya dia ngomong gini. Dia baca buku diary nana yang isinya semua tentang jeno. Tahu seberapa alaynya si nana nungguin si lee stupid jeno.
"gua udah nggak perduli lagi tentang siapa, atau apa maksud tujuan orang yang nyebarin foto, video, dan chat itu. Coba kalau nggak disebar, mau berapa belas tahun lagi si nana nunggu?"
Terserah apa yang mau jisung bilang, atau si bajingan chenle itu bilang, jeno masih bingung, dan sudah muak banget sama kesalahpahaman orang-orang tentang perhatian yang dia kasih ke nana. " kalaupun iya nana ada rasa sama gue, kenapa dia nyerah dan nggak jujur aja sama perasaannya ke gue dari dulu?"
Jisung ketawa, "emang bakal terima kalau dia nembak lo dari dulu? gue yakin lo bakal ber alibi ke dia, kalau lo cuman nggak mau ngerusak persahabatan kalian dengan kata cinta, halah basi! Lagian emangnya lo secakep apa sampai merasa harus ditembak duluan?"
Yaudahlah terserah sama urusan nana, jeno masih nggak senang kalau jisung biasa aja hubungannya harus berantakan gara-gara chenle, apalagi kalau keluarganya jeno tahu masalah ini, bisa dipecat chenle jadi anaknya kun. "gua nggakpapa kalau misalkan hubungan kita nggak bisa kayak dulu, tapi gua mohon jangan kehasut sama chenle, dia bilang ke lo kan kalau misalkan nana yang sengaja nyebarin fitnah itu? Dia..., kayaknya suka sama--- "
Jisung makin ngakak, "iya dia udah bilang ke gue, dia suka sama gue katanya, segala korbanin yuqi, terus nyombongin kalau dia nolak yuna anaknya tante yuta yang cantik itu, demi gue katanya. Untuk sementara waktu gue mau sendiri dulu, mau perbaikin hubungan sama keluarga, mau fokus perbaikin diri, dan soal hubungan kita nggak usah canggung, gua tetap jisung yang dulu bisa jadi penyemangat lo, teman yang selalu ada waktu dibutuhin, dan mamah renjun, nggak ada yang bakal berubah kecuali hubungan gua sama si lumba-lumba bego itu."
Iya terserah jisung mau ngomong apa, padahal author yang ngatur jalan ceritanya, hubungan jisung sama chenle doang yang bakal berubah, emang iya. Jisung mana tahu berubahnya dalam hal apa. Awokawok//ketawa jahat//.
"makasih ya,sung. gua kira lo bakal jauhin gua. Gua bisa hidup tanpa mandi, tapi nggak bisa tanpa lu.", ngalus teross meski sudah putus. Tobatlah bapak jeno terhormat.
"alay lo! mending lo pahamin, renungin, apa yang harus lo lakuin selanjutnya, daripada nana beneran nikah sama orang lain."
Jeno merotasikan matanya malas,"iya nanti gua pikirin."
"serah lo deh, jen. Btw di pertunangannya nana nanti, lo udah ada teman 'gandengan'?" tanya jisung random.
Jeno menggeleng,"nggak usah ngeledek gua dah, lo kan baru mutusin gua."
"yaudah perginya sama gua aja,"ajak jisung. Jeno langsung sumringah,"seriusan!?"
"kalo lu nggak mau, gua bisa sama chenle."
"nggak ada! Lo sama gue aja!"
Jisung ketawa sambil mengangguk.
Ya jadi gitu gaess, kalau udah putus nggak usah benci banget sama mantan, biasa aja kayak saudara jisung, dan jeno ini. Tapi kalau mantannya kurang ajar, dan nggak ada akhlak, mending diam aja.
Diam-diam telepon pembunuh bayaran.g
Note:
Males up tapi jiwa gabutku menyuruhku untuk up menemani #di rumah aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
satang(END)
Novela JuvenilRandomnya rasa permen mencerminkan randomnya hidup jisung setelah tragedi perebutan permen di supermarket *sinetron vibe awokawok* cast:jisung(girl) : chenle(boy) and others.... GS! a/n : Jangan baca kalo g suka kapalnya. I'm the queen of...