10

4K 501 117
                                    

.
.
.
Typo is my style
.
.
.

Entah ia harus senang ataupun sedih, Sooyoung tak tahu. Dirinya benar-benar kacau, perasaannya ikut tak karuan.

Dilain sisi rasa khawatir menyelimuti dirinya, dan di sisi lain ia menyumpah serapahinya. Mengutuk mereka yang sudah berbuat jahat pada Sooyoung.

Namun tak bisa ia elakkan, Sooyoung masih takut kehilangan.

Perasaan menyesal datang mengingat ia menyumpahi mereka untuk mati.

Sooyoung hanya bisa duduk terdiam di depan pintu ruang IGD. Pikirannya kalut. Apa yang harus ia lakukan sekarang?

"Nyonya, apa kau adalah kerabat dari pasien Bae Joohyun?" Sooyoung bangkit dari duduknya saat seorang perawat keluar dari ruang IGD itu.

Pertanyaan yang sulit ia jawab. Dirinya bukan kerabat Irene, dan ia tak tau dimana keberadaan kerabat Irene. "A-aku hanya kerabat jauh" pada akhirnya itulah jawaban Sooyoung, walau bagaimanapun ia mengenal Irene.

"Bisa anda hubungi suaminya? Aku harus menyampaikan kondisi pasien pada suaminya. Paling tidak keluarga terdekatnya" Sooyoung tak tau harus menjawab apa. Isi kepalanya sedang sibuk mencari jawaban apa yang cocok untuk ia lontarkan.

Irene belum menikah, ia tak memiliki suami. Sialnya ia sedang mengandung anak suaminya. Orangtua Irene sudah tidak ada lagi, Sooyoung tau hal itu. Irene benar-benar hanya sebatang kara saat ini.

Menarik napas dalam, Sooyoung lalu mengeluarkannya perlahan. Ia abaikan sakit di hatinya, ia lupakan segala dendamnya, Sooyoung harus melupakan egonya dan menggunakan hatinya kali ini.

Walau sulit, namun bibirnya terbuka sekedar mengucapkan, "Irene adalah istri kedua dari suamiku, Kim Taehyung yang juga sedang ada di dalam sana".

Sooyoung bisa melihat raut tak menyangka perawat itu dalam sepersekian detik. "Baiklah. Saya akan menyampaikan kondisi pasien pada anda"

Sooyoung mengangguk, tak tahu harus berkata apa lagi.

"Kecelakaan yang baru saja terjadi membuat Nyonya Bae Joohyun mengalami benturan di kepala yang sangat keras. Terjadi pemecahan pada pembuluh darahnya di otak kanan. Nyonya Irene telah tewas di tempat kejadian. Dan kandungannya, kami sedang berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkannya"

"Untuk pasien Kim Taehyung, ia masih dalam keadaan kritis. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkannya" Sooyoung terdiam. Tubuhnya mendadak kaku dan rasanya kakinya sudah tidak berpijak lagi pada bumi. Iris hazelnya menatap kosong pada perawat yang kembali masuk ke dalam ruang IGD setelah mengucapkan terimakasih.

"Park Sooyoung?" Daniel datang tepat saat Sooyoung sudah benar-benar tak bisa menopang berat badannya lagi. Tubuhnya limbung dan terjatuh, beruntung Daniel datang dan menahan tubuhnya.

"KANG DANIEL!" tangisan Sooyoung pecah. Bahu kecil itu bergetar naik turun. Raungan tangis Sooyoung memenuhi koridor bagian ruang ICU.

"Apa salahku? Hiks "

"Kenapa dia—"

"Hiks aku bahkan sud—"

Anemone [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang