13. [a] Side Story

3.2K 452 13
                                    

.
.
.
Typo is my style
.
.
.


Luka di hati Taeoh, tentu Sooyoung mengerti. Ia sudah menjalani hidup terlebih dahulu sebelum putranya itu. Namun Taeoh tidak tau bagaimana lebarnya luka di hati Sooyoung. Dan ia tak mungkin mengatakan segala isi hatinya kepada putranya.

"Demi aku, bisa Mom?" suara Taeoh bergetar, ia memohon kepada Ibunya dengan putus asa.

Hembusan napas Sooyoung buang, suatu keputusan telah ia ambil.

"Kim Taeoh,

- Lanjutan Chp. 12 scene 1

"Bisa dengarkan Mom? Umurmu 11 tahun, Mom rasa kau harus mengerti" Sooyoung tau, Taeoh belum terlalu mengerti. Walau bagaimanapun putranya masihlah bocah berumur 11 tahun.

Jujur saja, melihat Taeoh yang bahkan masih membela Ayahnya membuat Sooyoung merasa sedih. Seakan putranya tidak berpihak kepadanya.

Tapi sekali lagi, Taeoh belum benar-benar mengerti. Sooyoung tak bisa memaksa putranya untuk mengerti, yang diinginkan seorang anak hanyalah kelengkapan dan keharmonisan keluarga.

Sooyoung menarik kedua bahu Taeoh, menatap pada iris Taeoh yang begitu mirip dengan Taehyung. "Maafkan Mom, ya? Mom tak bisa terus bersama Dad. Jika Mom kembali, semuanya tidak akan pernah bisa sama seperti dulu lagi, Taeoh-ya"

Permintaan Taeoh ia tolak dengan halus. Sooyoung tau, jikapun ia memaafkan Taehyung dan kembali padanya, semua tidak akan sama lagi. Bayang-bayang Irene dan Putri mereka pasti akan terus menghantui Sooyoung. Ia tak bisa terus berada di dalam lingkaran itu.

"Mom berpisah dengan Dad-mu bukan berarti kau kehilangan seorang Ayah, Kim Taeoh. Daddy mu tetap akan selalu menjadi Daddy mu. Kau bisa menemuinya kapan saja. Hanya kami tidak bisa lagi terus bersama. Mom tidak bisa" Taeoh terdiam, ia mengalihkan pandangannya dari Sooyoung.

Hati Taeoh mendadak ngilu. Bayang-bayang kebahagiaan keluarga mereka selama ini, keharmonisan di dalam keluarganya, serta bagaimana kasih sayang kedua orangtuanya musnah dalam sedetik. Tergantikan dengan bayangan hanya ada Mom nya disampingnya. Tidak akan ada Daddy nya yang menemani Taeoh bermain.

Tanpa bisa Taeoh tahan lagi, ia menangis di depan Sooyoung.

Harapan untuk tetap bersama kedua orang tuanya lenyap begitu saja.

Taeoh tak bisa harus berpisah entah itu dari Mommynya bahkan Daddynya. Ini terlalu sulit untuk bocah berumur 11 tahun seperti Taeoh.

Sooyoung menarik tubuh Taeoh ke dalam pelukannya. Tangannya terulur mengelus punggung Taeoh. "Tenang saja sayang, kasih sayang untuk mu tak akan pernah berkurang. Jangan takut, Tae. Mom tak pernah mengajarimu menjadi anak pecundang"

Taeoh mengangguk dalam tangisnya. Tangannya membalas pelukan Sooyoung tak kalah erat.

Disela isak tangisnya, Taeoh meminta sebuah permintaan,

"Sehari saja, Taeoh ingin lihat Mom kembali dengan Dad"



Next : [b] Side Story

Anemone [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang