6

3.9K 493 40
                                    

.
.
.
Typo is my style
.
.
.

Setiap kata yang dilontarkan oleh Jennie tadi masih mengiang di kepala Sooyoung.

Dirinya sudah salah sangka selama ini. Taehyung tidak bermain di belakang nya dengan Jennie. Namun pria itu mengaku bahwa ia telah berkhianat.

Jika bukan Jennie, lalu siapa?

Sooyoung merasa dirinya begitu bodoh dan memalukan. Harusnya ia tidak bersikap seperti itu pada Jennie. Bahkan ia tak memiliki bukti yang kuat untuk menghakimi Jennie sebagai wanita simpanan suaminya. Dan sudah jelas, semua prasangka buruk Sooyoung pada Jennie bernilai nol besar. Ia benar-benar salah menargetkan seseorang.

Dan sikapnya terhadap Jennie tentu saja membuat wanita itu muak dan enggan membantu Sooyoung. Tentu saja, karena Sooyoung sudah merendahkan Jennie secara tidak langsung dengan menuduh wanita itu sebagai wanita simpanan Taehyung.

Tentang siapa wanita simpanan Taehyung yang sebenarnya membuat isi kepala Sooyoung bekerja dengan ekstra dua kali lebih cepat.

Jika bukan Jennie, lalu siapa wanita itu?

Pertanyaan itu terus saja berputar di kepala Sooyoung. Rasa penasaran yang begitu besar menggerogoti pikirannya.

Apa yang wanita itu miliki sedangkan ia tidak hingga Taehyung berani berselingkuh di belakangnya?

Apa wanita itu lebih cantik darinya?

Lebih baik darinya?

Apa yang Sooyoung lakukan selama ini untuk Taehyung kurang? Dan wanita itu mampu memenuhinya?

Ingin sekali Sooyoung bertanya pada Taehyung.

Siapa wanita itu? Apa kesalahan Sooyoung? Apa kurangnya dirinya?

Apa yang membuat seseorang seperti Kim Taehyung yang rela babak belur dan hampir sekarat ditangan Jimin dan Chanyeol demi mendapatkan Sooyoung -adik perempuan mereka- ini rela mengkhianati Sooyoung dan berselingkuh di belakangnya?

Sehebat apa wanita itu?

"Ada apa, Soo?"

Tanpa sadar Sooyoung sudah duduk menghadap Taehyung dengan mulut yang terbuka dan sebuah kalimat tanya sudah berada diujung lidahnya. Bersyukur bahwa Taehyung menyadarkannya. "Ti-tidak ada".

Tawa kecil keluar dari bibir Taehyung. Ia mengenal Sooyoung dengan baik, dan saat ini wanita itu sedang berbohong. Taehyung mengerti jika wanita itu memiliki ratusan ribu pertanyaan untuk ia lontarkan pada Taehyung. Dan jujur saja, Taehyung belum siap jika Sooyoung bertanya ini itu padanya.

Bukan karena alasan lain, namun ia tak ingin menyakiti Sooyoung dengan jawabannya.

Maka lebih baik ia diam dan biarkan Sooyoung melakukan apapun sesukanya. Taehyung akan berusaha melakukan yang terbaik dan meminta maaf pada Sooyoung dan putranya. Ia sungguh menyesal atas apa yang ia lakukan. Tapi sepertinya Taehyung tak pantas menyesal dan ia harus menelan bulat-bulat penyesalannya itu.

"Kita jemput Taeoh?" Sooyoung menoleh; dahinya mengkerut mencoba memastikan perkataan Taehyung.

"Kita akan jemput Taeoh, Soo. Makan malam diluar sekali-kali bukanlah ide yang buruk" Sooyoung hanya mengangguk. Dirinya lebih memilih kembali berkutat pada pemandangan diluar jendela mobil Taehyung. Dalam hati ia senang, bahwa Taehyung mulai bersikap seperti dulu lagi.

Anemone [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang