22

3K 424 100
                                    

.
.
.
Typo is my style
.
.
.

Sudah terhitung seminggu sejak Sooyoung tak pernah absen mengunjungi Taehyung di rumah sakit. Dan Taeoh hanya sesekali ikut dengannya.
Menjenguk temannya yang sedang sakit adalah jawaban Sooyoung sebagai alasan ketika Jimin maupun Chanyeol bahkan adiknya Jihoon sekalipun bertanya mau kemana dirinya pergi di pagi hari dan melewatkan sarapan yang dibuatkan oleh Wendy yang baru pulang beberapa hari yang lalu.

Pikiran Sooyoung kalut. Hati dan logikanya tidak sejalan.

Tak bisa ia pungkiri bahwa terkadang ia merasakan perasaan yang buruk ketika ia mengunjungi Taehyung.

Namun akan terlupakan begitu saja ketika Taehyung bertingkah kekanakan padanya.

Dan seminggu belakangan ini Sooyoung sama sekali tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Tak bisa ia tepis dari pikirannya bahwa yang ia lakukan saat ini adalah hal bodoh.

Kenapa ia harus merasa kasihan lagi pada Taehyung?

Kenapa ia harus kembali menjatuhkan dirinya pada mantan suaminya itu?

Kenapa ia harus terjerat lagi dalam masalah bersama pria itu?

Berita tentang Taehyung saat koma itu benar-benar menyakiti hati Sooyoung. Walaupun kebenciannya pada Taehyung masih tertanam di dalam hatinya, melihat pria itu di ambang kematiannya justru membuat Sooyoung seakan memaafkan semua kesalahan Taehyung. Asal ia kembali hidup seperti semula.

Sooyoung tak mengerti pada dirinya. Pada apa yang ia lakukan saat ini.

Jika hatinya ingin tetap tinggal dan memilih bersama Taehyung yang sedang kehilangan ingatannya,

Di lain sisi hatinya justru menentang hal itu.

Sooyoung tentu bersyukur dan bernapas lega saat Taehyung bangun dari komanya. Tapi kenapa bangunnya ia seperti membawa masalah yang lebih berat untuk Sooyoung?

Dirinya dilema.

Antara Taehyung dan Daniel.

Perasaan cinta masih ada, jelas. Sooyoung tak akan pernah bisa memusnahkan Kim Taehyung dari hatinya.

Tapi kehilangan Kang Daniel adalah hal yang tak akan mungkin bisa Sooyoung lewati. Dirinya bahkan tak berani membayangkan bagaimana jika ia kehilangan Daniel.

Mengingat bagaimana semua pengorbanan pemuda itu untuknya.

Jika boleh egois, Sooyoung ingin keduanya tetap berada di sisinya.

Tapi, apakah mungkin?

Tidak. Sooyoung tau benar bahwa itu adalah mustahil.

Tatapan kosong Sooyoung jatuh pada jalanan kosong lewat kaca taxi yang ia naiki. Lampu merah menyala di depan sana dan mengharuskan taxi untuk berhenti dan menunggu lampu lalu lintas itu berubah menjadi hijau kembali.

Biasanya Sooyoung akan pulang ke rumah sekitar pukul 8 malam. Tetapi tadi sifat manja Taehyung sedang kumat. Membuat ia harus lebih ekstra sabar untuk membujuk Taehyung.

Hampir jam 11 malam Sooyoung sampai di rumah Jimin. Ia mendapati Taeoh dan Jihoon yang masih bermain Playstation di ruang TV.

Tanpa mengatakan apapun, Sooyoung berjalan ke arah kamar yang ia tempati selama ia di rumah Jimin seminggu belakangan ini.

Seharian di Rumah Sakit jelas membuat Sooyoung lelah, ditambah melayani segala sikap kekanakan Taehyung. Ia butuh istirahat sekarang juga.

Kamarnya tampak gelap, lampu padam belum dinyalakan. Tangan Sooyoung terulur ke dinding, meraba-raba dinding sekedar mencari sakelar lampu.

Anemone [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang