13. [b] Side Story

3.3K 414 40
                                    

.
.
.
Typo is my style
.
.
.


"Aku memaafkanmu, Tae" luka itu masih ada, dendam itu jelas masih terpikirkan oleh Sooyoung. Namun ia tepis semua itu.

Sekali lagi, Bae Joohyun telah mati.

Kepada siapa Sooyoung akan membalaskan dendamnya? Karena sudah jelas, ia tak akan bisa membalaskan dendamnya pada orang mati.

"Tapi, Kim Taehyung,

- Lanjutan Chp. 13 Scene 1

"Aku tak bisa melanjutkan rumah tangga kita" Taehyung tertawa mendengar ucapan Sooyoung. Hatinya begitu sakit, tanpa sadar air mata sudah jatuh dari pelupuk matanya.

Harusnya Taehyung tau diri. Ia sudah menyakiti Sooyoung begitu dalam dan dengan bodohnya ia berharap Sooyoung akan memaafkannya begitu saja?

Kehidupan tidak sekonyol itu. Dimana orang yang tersakiti akan terus bertahan karena cinta.

Kenyataan menarik Taehyung dari segala harapannya. Surat perceraian yang Taehyung biarkan terletak di atas meja makan waktu itu kini kembali ke pangkuannya.

"Janjiku pada Taeoh untuk kembali denganmu selama sehari sudah aku tepati. Aku tak bisa tetap berada disini lagi" Taehyung menoleh menatap Sooyoung yang berbicara padanya. Kesedihan terlihat jelas pada raut wajah wanita itu.

"Jujur saja, aku masih mencintaimu. Tapi jika terus berada di sampingmu rasa sakit itu akan selalu datang dan luka itu akan semakin melebar"

Taehyung menyesal. Sungguh. Harusnya ia tak bermain di belakang Sooyoung. Harusnya ia tak jatuh pada embel-embel Cinta pertama. Harusnya ia tidak tergoda saat Irene pertama kali mengajaknya untuk makan malam bersama.

Yang tertinggal hanyalah penyesalan. Taehyung menyesal karena tenggelam dalam permainan yang telah ia lakukan. Melakukan hal-hal keji di belakang Sooyoung tanpa memikirkan perasaan calon mantan istrinya itu.

Pada akhirnya Taehyung harus menelan pil pahit akibat perbuatannya sendiri.

Taehyung menarik lengan Sooyoung, memberikan tatapan memohon padanya. "Tidak, Soo! Tolong jangan tinggalkan aku".

Isakan tangis tak mampu Taehyung tahan, tangisannya pecah di depan Sooyoung. Ia sangat menyesal, dirinya tak takkan mampu kehilangan Sooyoung.

"Waktu itu- aku,

Soo, hari itu aku mengantarkan Irene ke bandara. Aku menyuruhnya untuk pergi keluar negeri.

A-aku bahkan memintanya untuk mati, Soo"

"Tolong maafkan aku"

Tangisan Taehyung semakin menjadi. Rasanya langit runtuh menimpa dirinya. Ia tak bisa harus kehilangan Sooyoung, Taehyung tak bisa jika harus kehilangan pusat kehidupannya.

"Aku tak bisa" keputusan Sooyoung sudah bulat. Apapun yang Taehyung katakan, apapun yang akan ia lakukan; kelak Sooyoung tak akan peduli lagi. Otaknya masih bekerja dengan baik, Taehyung sendiri yang membuat hati Sooyoung mati hingga ia melakukan segala hal hanya dengan otak dan tidak menggunakan hati.

Tubuh Sooyoung tertarik, ia tak menyangka Taehyung akan menariknya ke dalam pelukan pemuda itu. Ingin Sooyoung lepaskan saja rasanya, tapi ia urungkan.

Kali ini saja, ini terakhir kalinya Sooyoung akan menggunakan hatinya untuk Taehyung.

Maka ia membalas pelukan Taehyung, mengelus surai Taehyung dengan lembut.

Ini adalah pelukan terakhirnya dengan Taehyung.

"Selamat tinggal, Kim Taehyung"

Side Story is END

Bersambung...

Aku ngepub cerita baru lagi heheheMasih prolog, chap 1 nya nyusul entar wkwkkwkw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ngepub cerita baru lagi hehehe
Masih prolog, chap 1 nya nyusul entar wkwkkwkw

Anemone [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang