23

3.2K 414 48
                                    

.
.
.
Typo is my style
.
.
.

Mobil hitam itu berkendara membelah jalanan yang tampak sepi. Bukannya kembali ke rumah, Sooyoung justru membawa mobilnya ke tempat yang berbeda.

Hati dan pikirannya tak karuan. Sangat kacau hingga ia tak tau apa yang harus dilakukannya.

Tanpa sadar, mobil Sooyoung sudah terparkir di basement rumah sakit tempat Taehyung dirawat.

Sooyoung hanya terdiam di kursi kemudi, tidak berniat untuk turun dari mobilnya.

Pikirannya kembali terbang pada kejadian beberapa menit yang lalu, dimana Daniel meninggalkannya setelah melemparkan cincin tunangan mereka ke Sungai.

Tanpa aba-aba, air mata jatuh dari pelupuk mata Sooyoung.

Jika hatinya masih untuk Taehyung, kenapa perlakuan Daniel barusan begitu menyayat hatinya?

Isakan terus keluar dari mulut Sooyoung, bahkan tangannya basah akibat ia yang menangis di atas kedua lengannya yang ia sandarkan pada setir kemudi.

Ia tak pernah menyangka bahwa Daniel akan meninggalkannya begitu saja.

Daniel yang begitu mencintainya kini tega meninggalkannya sendirian di tepi Sungai Han disaat hari sudah tengah malam.

Air mata yang masih jatuh itu Sooyoung hapus dengan kasar. Ia tak boleh seperti ini. Bukankah ia sudah memilih? Maka ia harus menyelesaikan segalanya.

Maka dari itu, Sooyoung turun dari mobilnya. Kedua kakinya membawa tubuhnya sampai pada kamar dimana tempat Taehyung menginap untuk dirawat.

Pintu kamar itu Sooyoung buka perlahan, takut menganggu orang yang berada di dalam sana mengingat ini masih pukul 1 dini hari.

Begitu pintu itu terbuka, Sooyoung sedikit terhentak melihat Taehyung yant terduduk menatap ke arah pintu.

"Kau belum tidur?"

"Kau kembali?"

Pertanyaan itu sama sama terlontar dari mulut Sooyoung maupun Taehyung. Dan detik berikutnya mereka sama-sama tertawa.

Pintu kamar Taehyung ditutup dengan pelan oleh Sooyoung, pandangannya menyusuri kamar Taehyung mencari orang lain selain Taehyung.

Tapi nyatanya nihil, hanya ada Taehyung seorang disini. Mungkin Taeyeon pulang kerumahnya.

"Tidak tidur?" Sooyoung bertanya sekali lagi sembari menarik salah satu kursi dan duduk tepat di samping ranjang Taehyung.

Yang ditanyai menggelengkan kepalanya, "Aku tak bisa tidur karena kau tidak ada disini".

Sooyoung berdecih, jawaban Taehyung selalu mengada-ada. "Tapi kau sudah tertidur selama tiga tahun tanpaku".

"Apa?" dahi Taehyung berkerut mencoba mendengar kalimat yang Sooyoung katakan, tapi suara wanita itu terlalu pelan.

"Tidak ada" jawab Sooyoung menggelengkan kepalanya. "Mau keluar?"

Kepala Taehyung memiring, mencoba memastikan yang barusan dikatakan oleh Sooyoung.

Keluar?

Di hari yang semalam ini?

"Mau tidak?" tanya Sooyoung sedikit kelas melihat reaksi Taehyung.

Taehyung langsung menganggukkan kepalanya menyetujui ajakan Sooyoung. Tentu saja ia mau, dirinya sudah bosan sekali berada di kamar ini terus menerus.

Detik berikutnya, Sooyoung membantu Taehyung untuk pindah ke kursi roda. Walaupun sedikit mengalami kesulitan, ia berhasil membantu Taehyung untuk duduk di kursi roda.

Anemone [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang