Sudah 15 hari Shaylenna pulang dari rumah sakit. Dia sudah sembuh dan kembali menjalani profesinya. Dan terhitung sudah 20 hari Shaylenna menjalani kehidupan malamnya, bukti perjuangan seorang anak untuk ayahnya.
Tak jarang, dia mendapatkan tatapan sinis dan iri dari wanita di klub itu, karna posisi Shaylenna tak terganti.
Dia masihlah menempati posisinya sebagai idola ranjang.
Malam itu, Shaylenna kembali memasuki aula, di mana para pria akan membeli dan menggunakannya. Lalu, entah sengaja atau tidak, Shaylenna melihat kakaknya Jane, berada dalam barisan wanita seperti dirinya.
"Apa yang dia lakukan disini?” lirih Shaylenna. Dia menatap cemas dan takut.
Bagaimana jika Jane menghampirinya? Jane akan tau siapa dirinya, dan seperti biasa Jane akan mengolok-olok statusnya sekarang.
Shaylenna bersyukur, begitu madam Alice memanggilnya. Seorang pelanggan sudah menunggunya disalah satu kamar, dan hal itu membuat Shaylenna menghela nafasnya pelan. Untuk saat ini, dia terbebas dari Jane.
“Besok, aku harus menanyakannya pada Merry,” lirihnya sambil memasuki kamar yang akan menjadi tempat memuaskan pelanggannya malam ini.
Setelah masuk ke dalam kamar itu. Shaylenna tak menatap heran, saat pelangganya itu membawa sebuah tali dan lakban.
“Tuan, apa yang akan kau lakukan? Kenapa kau membawa tali dan lakban?” tanya Shaylenna dengan suara bergetar. Perlahan dia melangkah mundur, sepertinya bahaya sedang mengintai di depannya.
Shaylenna melihat ke arah pintu, dan dengan cepat dia berlari menuju pintu itu. Tapi, pria itu sudah lebih dulu menangkapnya dengan memeluk tubuhnya dan melemparkannya secara kasar ke lantai, hingga tak sengaja keningnya terantuk sudut meja.
"Aww!” Shaylenna meraba keningnya yang perih dan berdenyut. Ternyata keningnya robek dan mengeluarkan darah. “Tuan, apa yang kau lakukan!?” tanya Shaylenna sambil menatap pria itu ketakutan.
"Kau hanya perlu mengikuti permainanku. Jalang! aku sudah membayarmu mahal dan kau akan jadi budak seks ku malam ini. Hahaha ...” pria itu menyeringai dan tertawa lebar.
Shaylenna tidak bisa melawan lagi, saat pria itu menghempaskan tubuhnya ke ranjang, dan menarik ke dua tangannya ke belakang punggung—mengunci pergerakannya. Pria itu mengikat lehernya dengan tali yang dibawanya tadi kemudian membawa sebelah ujung tali panjang itu melingkari kedua pergelangan tangannya, dan mengikatnya erat hingga Shaylenna meringis perih. Pergelangan tangannya pasti terluka.
"Tu—an. Tolong, jangan perlakukan aku seperti binatang! Aku memang jalang, tapi aku juga punya hati dan juga bisa merasakan sakit. Hiks ... hiks ...” Shaylenna terisak. Bagaimana dia akan meminta pertolongan sedangkan pelayanan kamar disini sangat privasi dan kedap suara?
Berteriak pun, hanya akan membuat suaranya habis.Pria itu semakin brutal. Dia merobek gaun seksi Shaylenna kemudian memegang tali yang menjuntai dari leher ke punggung yang mengikat tangan Shaylenna. Memegangnya bagai tali pengendali untuk seekor kuda.
"Tuan. Kumohon berhenti!” Shaylenna mencoba berontak, dari kendali pria itu.
Plak! plak!
“Diam kau jalang. Ingat di mana letak derajatmu. Seorang jalang memang pantas di perlakukan seperti binatang!” tak hanya menamparnya, pria itu mengeluarkan makian yang menunjukkan di mana letak derajatnya. Dasar Pria iblis. Jahanam! Siapa dirinya? Seolah dialah manusia paling suci.
Shaylenna tidak bisa melakukan apa-apa. Dia hanya bisa menangis dan merintih. Ini adalah malam terburuk selama hidupnya. Shaylenna merasakan sakit di sekujur tubuhnya karna pria itu sangat brutal menyakiti dan menggagahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOLA RANJANG (21+) - Sudah Terbit
Romance⛔Hanya tersedia dalam versi cetak dan Karyakarsa⛔ konten dewasa (21+). " Flower sudah mati! yang berdiri di hadapanmu, wanita bernama Shaylenna yang liar dan panas diranjang... " Rose Flower. Gadis 19 tahun berparas cantik, anggun dan lugu. Bekerja...