2 hari setelah pertemuannya dengan Flower, Di sinilah Axel berada. Bergumul dengan seorang wanita di ranjang kekuasaannya. Mereka saling mengecap sedangkan tangan mereka aktif melepaskan baju pasangannya."Aku sangat merindukanmu, Flow ...”lirih Axel setelah melepaskan ciumannya.
"Aku juga Axel.”
Axel tak bisa menahan dirinya lagi. Akal sehatnya hilang karna sentuhan wanita di depannya. Dia sudah tak menganggapnya adik, atau saudara.
Persetan dengan semuanya. Dia adalah wanita yang dicintainya.
Axel meracau nikmat. Matanya menatap lekat wajah memerah di bawah kuasanya. Wanita itu sedang menutup matanya. Menahan nikmat, karna sentuhannya.
"Desahkan namaku, Sayang. Aku sangat merindukanmu ... " Axel semakin menggila.
Axel belum menjauhkan tubuhnya. Posisinya masih menindih tubuh itu. Nafasnya tersengal dan keringat membanjiri tubuh mereka.
Percintaan mereka tadi, benar-benar menguras tenaga.
Axel tersenyum samar, sedangkan wanita itu masih berusaha menetralkan nafasnya. Axel membuatnya benar-benar lemas.
"Little Flow ... aku mencintaimu!”
Cup! Axel mengecup pipi wanita itu kilas, dan wanita itu hanya tersenyum lembut.
***
Bik Emma sedang berada di kamar Alex. Dia menunduk takut walaupun, Alex sedang dalam tidur lelapnya."Kapan, Tuan bangun? Ini sudah sangat lama, Tuan. Bangunlah ... katakan pada saya, jika Tuan baik-baik saja ...”
bik Emma menghela nafasnya kasar. Alex sudah dia anggap sebagai putranya, sejak dirinya bertemu dengan Alex 4 tahun lalu.
****
Saat itu, Alex sedang berjalan di salah satu pusat perbelanjaan, bersama 2 orang bodyguard nya.
"Kita ke restoran dulu," ucapnya kemudian masuk ke salah satu restoran.
"Pesanlah makanan!" ucapnya lagi, dan bodyguard itu mengangguk lalu duduk di meja lain yang masih dekat dengan Alex.
Tak lama, makanan yang dipesan mereka tiba. Alex menikmati makanannya begitu pun kedua bodyguard nya. Tapi, konsentrasinya buyar saat terdengar teriakan di luar sana. Alex menghentikan makannya dan memilih keluar dari restoran itu.
"Argh ... sakit, Tuan! Ampun ..." lirih seorang wanita paruh baya dengan matanya yang berkaca-kaca. Tangannya sedang di injak oleh seorang pria yang memakai jas dan sepatu mahal menunjukkan kelasnya.
Wanita itu sangat mengenaskan dengan pakaian kotor dan wajah yang lusuh. Orang-orang di sana hanya melihatnya, tanpa berbelas kasihan untuk menolongnya.
"Kau tak pantas diampuni. Tangan ini, sudah berani mengambil makanan milikku! " teriak pria itu, sambil terus menginjak tangan wanita paruh baya, yang sudah menangis mengiba itu.
Lalu, sebuah suara dingin, terdengar di sana. Membuat semua orang berbalik menatapnya.
"Lepas, atau ku patahkan kakimu!" lirihnya, tapi pria itu malah terkekeh dan menatap menantang pada pria yang menyuruhnya tadi.
"Siapa kau berani menyuruhku huh!? Wanita ini sudah mengambil makananku!" katanya dengan membentak. Tanpa tau, siapa pria yang sudah dia bentak itu.
"Aku akan membayar makanan yang dia ambil. Sekarang lepaskan dia! " suara Alex merendah. Bodyguard nya saja, sudah menelan ludahnya kasar. Sebentar lagi, pasti akan ada sesuatu yang mengejutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOLA RANJANG (21+) - Sudah Terbit
Romance⛔Hanya tersedia dalam versi cetak dan Karyakarsa⛔ konten dewasa (21+). " Flower sudah mati! yang berdiri di hadapanmu, wanita bernama Shaylenna yang liar dan panas diranjang... " Rose Flower. Gadis 19 tahun berparas cantik, anggun dan lugu. Bekerja...