Bagian 26 - Pilihan Flower

36.6K 834 46
                                    

Setelah kepergian bik Emma. Tangan itu mulai bergerak, dan mata yang terpejam rapat itu, mulai sedikit demi sedikit terbuka. Manik mata se biru samudra itu, kembali memancarkan auranya. Aura yang dapat membuat siapa pun takluk dan tunduk hanya karna menyelami sorot mata tajamnya.

Perlahan, Alex mencoba menggerakkan tangannya—melepaskan selang oksigen yang membantunya selama ini. Dia sudah tak memerlukan benda itu lagi.

Kemudian dengan perlahan, Alex mencoba menggerakkan tubuhnya dan beringsut—duduk  menyandar ke kepala ranjang. Dia merasa lelah dan bosan harus terbaring terus menerus diranjang itu tanpa bisa melakukan apa-apa. Dan kini, Dia sudah kembali pulih setelah tidur panjangnya selama beberapa hari ini. Dia bukan lagi pria lemah yang hanya bisa diam saat seseorang berani melanggar aturannya dan mencoba melawannya.

Sang iblis berkuasa, sudah bangkit dari per istirahatannya. Dan siapa pun yang sudah melawannya, akan segera mendapatkan balasan nya.

Alex mengambil air di nakas dan meminumnya hingga tandas. Dia merasa sangat haus setelah sekian lama, tak merasakan air melewati tenggorokannya.

Setelahnya, Alex mencabut selang infus itu di pergelangan tangannya, kemudian mengambil makanan yang tersedia di nakas, dan segera memakannya lahap. Dia harus punya tenaga untuk memberi pelajaran pada seseorang.

Seseorang yang meminta di hukum, dan dengan senang hati Dia akan memberikannya. Kali ini, dia tidak akan melepaskannya dan dia pastikan. Orang yang sudah membangkang dan melakukan pelanggaran itu, akan meminta ampun padanya.

"Flower, bukankah sudah aku katakan, jika kau ingin hidup maka turutilah perintahku. Tapi, kau malah bermain-main denganku. Kenapa kau sangat senang membangkangku?

"Sekarang, Lihat! Pria yang kau juluki iblis ini akan kembali bangkit dan membuat perhitungan denganmu!"

Setelah menghabiskan makanannya. Alex menggerakkan kakinya dan melangkah ke kamar mandi.

Tubuhnya sudah sepenuhnya pulih bahkan untuk membuat perhitungan pada Flower, yang sudah berani pergi dari mansion nya.

Alex melepaskan perban yang melilit dadanya. Dia meraba bekas cakaran serigala yang sudah sembuh, tapi masih membekas.

Ada 3 garis panjang  yang melintang di sana. Alex tersenyum menyeringai begitu mendapatkan sebuah ide untuk menghukum pembangkangnya."Aku pastikan. Kau akan mendapatkan bekas, seperti ini juga jalang! Bahkan lebih dari ini. Tunggu saja, tanggal mainnya! " lirih Alex dan segera menyelesaikan mandinya.

Setelah mengenakan pakaiannya. Alex kembali berbaring di ranjang. Dia masih menunggu waktu. Waktu untuk menghukum wanita yang berani melawannya itu.

***

Di tempat yang berbeda, seseorang sedang mengamuk, meluapkan kekesalannya. Ini sudah hari ketiga. Tapi, bayangan itu masih terekam jelas di otaknya.

"Kenapa, Flow? Kenapa kau harus memilih pergi dariku? Aku sudah berjanji, akan melindungimu. Tapi, kau malah pergi dan menghianati pengorbananku!”

Praanggg!!

Pria itu melempar semua barang-barang yang bisa dicapainya. Amarahnya memuncak. Seorang wanita, berani pergi darinya ... dan dia adalah  Flower.

IDOLA RANJANG (21+) - Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang