Alex menatap Flower tajam, sedangkan Flower sibuk meringis sambil sesekali memejamkan mata.
"Mau lihat, bagaimana pria brengsek ini menghukum mu sampai kau akan memohon padaku?” tanya Alex, hingga detik berikutnya ..."Emmph ..." Flower bungkam, sebelum dirinya bisa membalas ancaman Alex tadi. Alex sudah lebih dulu menyatukan bibirnya.
Flower terengah, dia mencoba berontak agar Alex melepaskan ciumannya. Rasanya napasnya hanya sampai sebatas dada. Akhirnya, Flower mengambil inisiatif dengan menggigit bibir atas Alex sehingga Alex melepaskan pagutannya.
Napas Flower memburu. Dadanya naik turun, pipinya merah, rambutnya yang tak tersisir semakin berantakan. Sedangkan Alex, pandangannya malah semakin menggelap melihat tampilan Flower yang berantakan.
Kenapa jalang ini mudah sekali memancing gairahku?
Flower mulai mengumpulkan tenaganya. Dia harus melawan, atau malam ini dia akan kembali menjadi korban. Flower mengambil ancang-ancang. Milik Alex adalah satu-satunya target yang bisa melumpuhkan pria penguasa itu. Lutut? Ya. Flower akan menggunakan lututnya sebagai senjata.
Saat Flower mengambil kesempatan itu dengan mencoba menendang milik Alex dengan lututnya, Alex yang lebih dulu membaca pergerakan Flower, menangkap kaki Flower dan menempatkan tubuhnya di tengah-tengah paha Flower yang dia paksa terbuka.
"Kau ingin bermain-main denganku, jalang?” bisik Alex sambil tertawa pelan, “Coba saja, jika kau bisa. Kau tidak akan pernah bisa menyentuhku dengan rencana bodohmu itu.“ lanjutnya.
Alex di buat heran. Wanita itu tidak juga jera melawannya, setelah mendapat akibat dari pemberontakannya seperti 3 hari yang lalu. Baiklah, Alex akan membuat Flower berpikir dua kali saat mencoba bermain-main dengannya. Alex menarik Flower ke dekat ranjang. Dia mengambil tali simpanannya lalu kembali mengikat kedua tangan Flower cukup kuat."Tidak! Jangan sentuh aku lagi berengsek!” Flower berontak, tapi tenaganya berselisih jauh dari Alex. Sekuat tenaga, Flower mencoba menarik tangannya dari genggaman Alex yang bahkan menggenggam kedua tangannya hanya dengan satu tangan.
Aduh, sial! Pekik batin Flower sejenak menutup matanya.
Alex malah menatapnya menyeringai, saat balutan handuk Flower jatuh dan dia tak punya kuasa untuk menahannya.
Secepat kilat, Alex membawa tubuh Flower merapat pada tembok di belakangnya. Flower tak bisa melakukan apa-apa. Keadaannya benar-benar terkunci oleh tubuh besar iblis yang kembali menjamahnya.
“Berengsek! Bajingan! Lepaskan aku!” Flower meringis saat Alex membalas umpatan dan perlawanannya dengan menggigit inci tubuhnya yang saat itu berada dalam ciuman Alex. Bahkan puncak dadanya tak luput dari sasaran gigitannya.
"Cuihhh! Kau sangat menjijikkan berengsek!” Flower meludahi wajah Alex. Mengumpatinya tanpa rasa takut sedikit pun. Apa yang di lakukan Alex, benar-benar membuatnya muak. Tapi, anehnya, Alex bukannya marah. Justru Alex menyeringai. Tanda dirinya berada dalam bahaya.
"Ya aku memang berengsek! Brengsek untukmu! “
Flower meringis. Dia tak bisa melakukan apa-apa dengan kondisi tangannya terikat, dan tubuhnya terkunci ke tembok.
“Dasar berengsek! Bajingan! Penjahat kelamin!“ berkali-kali Flower mengumpat di antara geraman nikmat Alex. Miliknya terasa sakit karna kebrutalan Alex, bahkan punggungnya pun tak luput dari rasa sakit karna terbentur tembok saat Alex bergerak.
"Sweety ...”
Nafas keduanya memburu, keringat sama-sama membanjiri tubuh mereka. Alex menatap tajam wajah Flower yang sudah sangat memerah. Entah Flower kesal, marah atau justru larut dalam gairah. Alex tak peduli. Flower terlalu nikmat untuk dilewatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOLA RANJANG (21+) - Sudah Terbit
Romance⛔Hanya tersedia dalam versi cetak dan Karyakarsa⛔ konten dewasa (21+). " Flower sudah mati! yang berdiri di hadapanmu, wanita bernama Shaylenna yang liar dan panas diranjang... " Rose Flower. Gadis 19 tahun berparas cantik, anggun dan lugu. Bekerja...