Bagian 18 - Saudara Licik

35.2K 994 23
                                    

Alex menggeram marah. Hanya melihat penampilan Flower yang biasa saja seperti tadi, sudah akan membuat gairah meledakkan dirinya.

Akhir-akhir ini, Alex sangat sulit mengontrol diri, hanya karena pengaruh Flower. Seakan ada magnet khusus yang menariknya kuat.

Siang tadi, entah keajaiban apa yang membuatnya menemani wanita itu bermain salju.  Tawa Flower yang sudah beberapa bulan tak muncul dari bibirnya, hari ini lepas begitu saja. Flower mengganti sifat kejam dan dinginnya itu dengan tawa dan kebahagiaan. Entah kenapa, hatinya menghangat saat melihat senyuman Flower, dan Alex menjadi kecanduan olehnya.

Alex lupa akan semuanya. Hanya Flower, dan senyumannya yang terus berputar di dunianya. Lalu, mobil yang ditugaskannya datang. Dan akal sehatnya pun kembali merenggut dirinya.

Alex meninggalkan Flower begitu saja dan menghampiri wanita jalang yang di pesannya, lalu mengajaknya ke dalam. Alex tau, jika Flower kaget melihat kebersamaannya dengan wanita jalang yang dibawanya itu ,dan entah kenapa Alex  tersenyum tipis untuk itu.

Lalu, pertemuan tak sengaja dengan Flower saat di tangga tadi, membuatnya tak bisa menolak sentuhan wanita jalang di depannya.

Gairahnya memuncak, dan Alex butuh pelepasan. Jane berada disini, untuk melakukan tugasnya.

Plak!

"Jangan pernah mencoba, menyentuh bibirku, Jalang!” bentaknya setelah menampar Jane kuat. Jane hanya menunduk, meringis menahan perih di pipinya.

Alex memang kasar, tapi pria itu berubah dalam beberapa bulan terakhir.  Dia tetap tak mau wanita yang memuaskannya menyentuh bibirnya, dan Jane benci untuk itu. Dia ingin tau, siapa gerangan wanita yang sudah membuat Alex tak mengizinkan siapa pun menyentuh bibirnya lagi.

Wanita  sialan! Aku akan memberinya pelajaran ketika aku mengetahui siapa dia, bahkan saat itu juga, aku berjanji.

Pergumulan itu terjadi, tapi sering membuat Jane sesekali meringis, perih. Persetubuhannya dengan Alex memang selalu mendapatkan rasa sakit, dan  tak pernah memuaskannya karna Alex sangat kasar dan tak segan memukulinya.

Jane mencoba mengimbangi hentakan Alex, dia juga ingin mendapat pelepasan dan membuat Alex puas dengan pelayanannya. Jane mendesah dan memeluk leher Alex erat, saat pandangannya tak sengaja melihat wanita yang tinggal di mansion Alex, berhenti di dekat pintu.

“Tuan ... kau sangat perkasa, ini sangat nikmat.” desahan nikmat Jane, membuat Alex mengernyit heran. Pasalnya permainan nya kali ini sangatlah kasar, bahkan dia sedang menjambak rambut sebahu wanita itu.

Alex tau, pasti seseorang sedang berada di pintu mengawasinya. Dia mempercepat dorongannya, dan mendapatkan pelepasannya setelah mengkhayal tubuh wanita lain. Detik itu juga, dia melepas penyatuannya kemudian membuang benihnya ke tempat sampah. Benih yang banyak di idamkan banyak wanita di luar sana.

Alex segera ke kamar mandi. Dia merasa jijik, jika aroma wanita yang ditidurinya menempel pada tubuhnya. Alex berendam  dan melupakan semua yang terjadi dengan Jane. Itu perkara mudah baginya. Jane bagaikan  air saat dia membasuh kakinya, biasa saja tak istimewa.

Sedangkan Jane, dia kembali memakai pakaiannya.  Setelahnya, dia keluar dari kamar itu. Melangkah menuruni tangga kemudian menuju  ke arah dapur. Dia penasaran, siapa gerangan wanita  yang bermain salju dengan Alex tadi siang. Dia belum sempat melihatnya, karna begitu sampai, Alex sudah lebih dulu menyeretnya ke dalam mansion. Dan di sana, berdiri seorang wanita yang membuatnya penasaran. Wanita misterius yang bisa  tinggal di mansion besar milik Alex. Dan dia tau, siapa wanita itu.

"Wow, jalang licik! Rupanya kau tinggal disini ...” ucapnya dengan keras, membuat Flower dan bik Emma menoleh bersamaan.

Bik Emma  kaget melihat kelancangan wanita itu, sedangkan Flower hanya diam dengan wajah datarnya.

IDOLA RANJANG (21+) - Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang