Flower terbangun karna sinar matahari pagi yang mulai menyengat kulitnya. Dia menguap dan meregangkan ototnya perlahan.
Tertidur telungkup di pemakaman, bukan hal yang mudah. Tubuhnya sakit dan pegal dimana-mana.
Flower, menatap dalam nisan di depannya. Air matanya kembali jatuh. Di usapnya pelan nisan bertuliskan nama ayahnya itu. “Maaf aku harus pergi, Ayah. Aku yakin, saat ini sedang menjadi buronan Alex! Suatu hari nanti, aku akan mengunjungi Ayah lagi. Aku janji,” ucapnya pelan dengan air mata tak terbendung. Dia pun pergi dari tempat itu dengan menahan rasa sesak yang mendera.
Flower menghentikan taxi dan menunjukkan sebuah alamat pada sopir itu. Dia tidak berniat untuk kembali ke rumah lamanya. Di sana ada Jane. Jane pasti akan kembali menyerahkannya pada Alex.
Flower akan ke toko pakaian kecil, untuk membeli baju. Karna bajunya saat ini, sudah sangat kotor dan tak layak pakai. Setelahnya, dia akan mencari kontrakan kecil yang terasing. Tinggal di sana sampai dia menemukan pekerjaan dan bisa mengumpulkan uang untuk pergi dari kota itu.
Tak lama kemudian, Flower turun dari taxi dan masuk ke toko pakaian itu. Dia memilih 3 buah kemeja pria longgar, jeans, dan sebuah topi. Bagaimanapun, saat ini dia harus menyamar sebaik mungkin agar tak mudah ditemukan.Flower yakin, Alex tak akan melepaskannya begitu saja. Sifat licik dan angkuhnya, tidak akan membuat dia lepas begitu saja. Alex akan tetap menjadikannya jalang si gudang uang.
Setelah mengganti bajunya, Flower keluar dari toko itu dan mencari sebuah kafe. Dia merasa sangat lapar. Hari sudah siang dan dia belum memakan apa pun sejak tadi malam. Beruntung dia membawa beberapa lembar uang milik Madam Alice. Sehingga saat ini, dirinya tidak begitu mengalami kesulitan.Flower memesan makanannya dan memakannya terburu. Berada di tempat ramai seperti ini tidak baik untuknya. CCTV ada dimana-mana, dan yang paling dia khawatirkan, jika orang-orang Alex sudah berada di sekelilingnya untuk mencarinya.
Setelah selesai dengan makanannya, Flower segera keluar dari kafe itu. Tapi baru beberapa langkah dia berpijak, seseorang sudah menariknya kuat dan memojokkannya ke tembok.
"Siapa kau?” tanya Flower takut. Takut jika orang yang sedang memegangnya adalah orang suruhan Alex yang berhasil menemukannya. Jika iya, maka hancur sudah semua rencananya.
"Ssttss ... Anna. Ini aku, Axel!” kata pria yang membekapnya itu.
Flower menatap tak percaya, pria itu adalah pria yang pernah menjadi pelanggannya dimalam pertama dia menjadi jalang. Pria tampan yang memperlakukannya dengan baik.
"Tuan Axel, kau kah yang ...” Flower tak bisa melanjutkan kata-katanya karna dia melihat banyak bodyguard sedang turun dari mobil hitam tak jauh dari tempatnya berada.
Flower segera bersembunyi di balik tubuh Axel, membuat Axel mengernyit bingung. “Hey! Ada apa Anna? Kenapa kau sembunyi?” tanyanya.
Flower meremas kemeja yang membungkus dada bidang Axel hingga kusut. Ketakutan menyelimutinya. “Tuan, tolong sembunyikan aku. Setelah ini, aku akan menceritakan semuanya. Aku mohon, Tuan. Sembunyikan aku! “
Axel mengangguk. Dia juga penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Setaunya, Shaylenna Pelacur nomor satu di klub sehingga pelacur yang berada di pelukannya itu dilarang keluar dari klub.
“Okay, sekarang ikut aku!“ Axel sengaja melepas jasnya, dan menutupkannya pada kepala Flower lalu memeluk nya erat sampai memasuki mobilnya. Setelahnya, mereka pun pergi dari sana.
Flower mengusap wajahnya yang penuh keringat lalu menengok ke arah Axel. ”Terima kasih banyak, Tuan. Aku tidak tau apa jadinya aku, jika tidak ada kau tadi,” kata Flower sambil tersenyum tipis tapi manis di mata Axel.
"Ada apa sebenarnya Anna?” tanya Axel tidak sabar. Dia sangat penasaran kenapa idola ranjang itu memakai pakaian seperti pria dan minta disembunyikan? Lalu, bodyguard tadi apa hubungannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOLA RANJANG (21+) - Sudah Terbit
Romance⛔Hanya tersedia dalam versi cetak dan Karyakarsa⛔ konten dewasa (21+). " Flower sudah mati! yang berdiri di hadapanmu, wanita bernama Shaylenna yang liar dan panas diranjang... " Rose Flower. Gadis 19 tahun berparas cantik, anggun dan lugu. Bekerja...