"Kenapa sih, lo? Pagi-pagi muka udah kusut aja?"
Di latar tempat yang hampir tiap hari mengabsen kehadirannya, Sohyun tertunduk lesu dengan muka cemberut. Hidup terasa sulit, semakin sulit ketika tidak ada uang sepeser pun mengalir ke dalam kantongnya. Sohyun butuh uang! Satu-satunya orang yang bisa membantunya pun tak mau ambil peran.
Sohyun menyerah membujuk Hanbin. Padahal, harapannya hanya jatuh pada dua orang, si ketua BEM Jinhwan dan juga Hanbin.
"Ooh.. lo mikirin partner buat lomba debat itu? Emang Kak Jinhwan nggak mau bantu?"
Gadis berponi rata itu melirik iba, iba pada diri sendiri tentunya. Bagaimana pun, ia berhasil menemui Jinhwan dan menyampaikan niat baiknya, tetapi kepesimisan menjatuhkan semangatnya. Dari kalimat Jinhwan, Sohyun paham jika ketua BEM itu memandang rendah kemampuannya.
Daripada lelah.. apa lebih baik Sohyun mengibarkan bendera putih saja?
"Ya udah, sama gue deh."
Sohyun dengan wajah bodohnya tak percaya. Chaeyoung mau menjadi timnya? Bukan bermaksud meledek, hanya saja Chaeyoung paling anti dengan hal-hal berbau kompetisi. Lalu, kenapa sekarang gadis itu mau dibuat repot?
"Kamu serius? Mau ikut lomba bersamaku?"
"Ya,"
Mimik bahagia terpancar dari wajah polos tanpa make up-nya. Bibirnya tersenyum lebar, akhirnya harapan itu tiba.
"Asal lo beliin gue tiket ke konser BTS minggu depan, boyband kesayangan sejuta umat-ku!"
Ucap Chaeyoung sambil mengaitkan kedua tangannya, meletakkannya di depan dada seperti pose orang berdoa.
Sohyun nyaris pingsan. Chaeyoung sengaja mengerjainya. Dasar pemberi harapan palsu. Membeli tiket konser?? Mendengarnya saja sudah terbayang kalau Sohyun akan jadi gembel di Seoul dalam sekali kedip.
"Uh... Gue pingin dengerin rapp Suga Oppa! Dan juga melihat tarian sexy Jimin Oppa! Atau-atau!! Gue mau puas-puas mandangin abs Jungkook Oppa yang menawan itu!!"
Chaeyoung mulai gila. Sohyun menutupi mukanya, merasa dipermalukan dengan tingkah 'fangirl mode on' sahabatnya.
"Jual saja ginjalmu, Chae! Aku pergi! Lupakan tawaranmu, aku tidak tertarik!"
Sohyun melenggang pergi dengan jengkel, meninggalkan si fangirl gila yang masih tampak berbinar-binar meski dalam alam halusinasi.
***
Fyuh..
Nafas berat ia bebaskan melalui mulutnya. Gadis itu menatap letih brosur-brosur yang ada di tangannya. Rupanya, sisa brosur kemarin cukup banyak juga. Hari ini, PR Sohyun akan bertambah banyak.
"Segitunya kamu membutuhkan uang?"
Sohyun mendongak. Menyadari presentasi seorang pria yang berdiri sambil membenahi kacamata bacanya.
Ada rasa kesal dalam dadanya. Sohyun ingin meloloskan itu langsung di depan pria tersebut, namun ia masih sadar akan status yang disandangnya. Seorang mahasiswa dilarang bersikap kasar, mengutuk, apalagi menganiaya dosennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Reason ✔
FanfictionTaehyung adalah seorang dosen muda berbakat yang dingin pada setiap wanita. Kehilangan "seorang wanita yang paling berarti dalam hidupnya" membuatnya 100% berubah. Namun, suatu hari saat ia berpindah ke tempat kerjanya yang baru, seorang mahasiswi c...