"Minggir!!" Bentak Taehyung pada anak-anak muda yang tak sengaja menghalangi jalannya.Lelaki itu mulai menggila. Jabatan baginya pun tak lagi terasa perlu dipentingkan. Mau dia dosen atau orang biasa, tak ada bedanya untuk saat ini.
Kegelisahan dalam hatinya pun semakin merongrong, mengetahui bahwa ia hampir gagal menemukan gadis bernama Kim Sohyun.
Menyadari ada satu lokasi yang belum ia telusur, dengan segera tanpa menunda lagi, pria itu bergerak cepat menuju tempat yang terlintas dalam kepalanya.
"Hei, ini toilet cewek!"
"Maaf-maaf. Ini darurat. Permisi.."
Dan dilihatnya sebuah bilik, satu-satunya yang tertutup rapat. Tanpa ragu, Taehyung menggedor pintu itu. Dan terpaksa mendobraknya sebab tak ada respon sedikit pun.
***
"Bagaimana kerjamu, bodoh!"
"Bagaimana mungkin gadis yang sudah kita singkirkan itu kembali lagi?"
Seorang wanita yang umurnya kira-kira menginjak pertengahan hidup, membelalak dan mengumpati tiga orang laki-laki yang tertunduk takut di hadapannya.
Raut muka yang mengerikan itu terpancar setelah sekian tahun menikmati ketenangan. Hidup tanpa diusik oleh seorang gadis yang nyatanya berubah kedudukan dari seorang yatim piatu menjadi menantunya, baginya sangat mengerikan.
Ya, setelah tiga tahun lamanya, tiba-tiba saja gadis itu kembali. Entah apa yang akan dilakukannya, ataukah memang tujuan utamanya adalah untuk menuntut balas?
Wanita itu pun bergidik ngeri. Jelas-jelas menantu yang ia buang jauh dengan menyediakan perencanaan matang serta beribu jerih payah itu telah dipastikan meninggal oleh anak buahnya. Bahkan, mayatnya pun telah dikuburkan di tempat yang jauh tersembunyi tanpa keluarga besarnya ketahui.
"Dan dia kembali lagi?! Dia masih hidup! Kalian semua benar-benar bodoh."
"Ini terakhir kalinya aku memberi kalian perintah, kalau kalian gagal lagi menyingkirkan gadis itu, kalian yang akan menerima akibatnya! Mengerti?"
Menjadi istri dari seorang suami yang berwibawa dan memiliki ketenaran dan kehormatan dimana-mana, membuat wanita itu dengan mudah terlena.
Dengan harta benda yang membentang sampai tujuh generasi, ia dengan gampang mengeluarkan uang. Seberapa pun, sebanyak apapun asalkan permintaannya terkabulkan.
Bukankah benar? Bahwa uang dapat membeli segalanya?
***
"Sohyun?"
Taehyung bersyukur, gadis itu baik-baik saja. Luka yang diderita Sohyun mungkin tak tampak secara fisik, namun psikisnya bisa jadi lebih tersakiti.
Taehyung belum siap bicara, tetapi Sohyun lebih dulu mengerjapkan mata. Ia menemukan kesadarannya.
"Are you okay?"
Kedua mata Sohyun menelisik ke segala penjuru. Hingga irisnya pun bersinggungan dengan kedua iris Taehyung yang kepekatan dengan sedikit keresahan di dalamnya.
"Pak Taehyung?!"
Sohyun serta-merta terduduk. Kepalanya masih terasa pusing, namun rasa kesalnya jauh lebih menguasai pikiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Reason ✔
Fiksi PenggemarTaehyung adalah seorang dosen muda berbakat yang dingin pada setiap wanita. Kehilangan "seorang wanita yang paling berarti dalam hidupnya" membuatnya 100% berubah. Namun, suatu hari saat ia berpindah ke tempat kerjanya yang baru, seorang mahasiswi c...