28

1.2K 182 30
                                    

Whezzz... Lupa update kemarin ^^

Maaf, hehe💋💋

.

.

.

.

"Bagaimana kerja kalian bisa begitu berantakan??"

"Bukankah aku sudah bilang, untuk menculik dan membunuhnya?! Tapi lihat, gadis itu menikah dengan putraku!"

Wanita itu, yang tak lain adalah ibu dari Kim Taehyung, marah-marah di telepon. Ia sepenuhnya bangun dari pingsan. Ketika ponselnya beberapa kali berdering, ia tau, anak buahnya ingin menyampaikan hal yang sangat penting.

"Maaf, Nyonya. Tapi apa maksud Anda? Kami bahkan mau melapor bahwa gadis itu sudah berhasil kami tawan sekarang."

"Apa?!"

Jadi benar, Seoyun sudah kembali.

Itu artinya, putraku bukan menikahi gadis rendahan itu, melainkan mantan istrinya yang dulu dinyatakan hilang dan meninggal.

Baiklah, Seoyun..
Kau mau bermain-main denganku. Akan kutunjukkan kekuasaanku!

"Halo? Nyonya?? Lalu kami apakan gadis ini sekarang?"

"Habisi saja dia! Dia juga hanya akan menjadi duri pengganggu kehidupan putraku."

"Baik, Nyonya. Perintah Anda kami laksanakan."

***

Mulut Sohyun terbungkam!

Tangannya terikat, begitu pula kakinya!

Ia memandang sekitarnya, hanya gelap dan pengap. Sohyun merasa kehabisan napas. Ia mendengar percakapan beberapa laki-laki dari luar sana.

Sohyun menggerakkan tangannya, mengetuk-ngetuk benda yang mengurungnya seperti mayat hingga suara kayu itu berhasil menyita perhatian para lelaki yang ada disana.

"Bagaimana? Kita buang sekarang?"

"Ya, lebih cepat lebih baik. Lagipula aku lelah, mau tiduran."

"Baiklah. Ayo, kita angkat."

Sohyun merasa tubuhnya melawan gaya gravitasi. Peti yang mengurungnya bergerak-gerak, membuat perutnya mual.

Ia sangat panik sekarang, bahkan air mata itu tidak berhenti mengalir dari kedua pelupuknya. Keringat membanjiri tubuh Sohyun. Ia meronta-ronta di dalam ruang sempit itu, memaksa keluar meskipun kedengarannya mustahil.

Mereka menggembok peti itu dari luar.

Aku mau dibawa kemana?

Kepalanya membayangkan hal-hal mengerikan. Apakah para lelaki itu sungguh akan membunuhnya?

Sohyun tak sengaja mendengar percakapan salah seorang dari mereka di telepon. Ia mendengarnya dengan jelas, seseorang berusaha menghabisinya.

Tapi apa salahnya? Kenapa harus dia?

Ya Tuhan, selamatkan aku.

Aku belum sempat menyampaikan rasa sayangku pada ibu dan nenek.

Juga aku belum sempat memeluk ayah, untuk yang pertama kalinya ketika aku menginjak dewasa.

You Are The Reason ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang