Taehyung POV"Namamu siapa, Nak?"
"Kim Taehyung, Bu."
"Kau terlihat dewasa, berapa umurmu?"
Keringat dinginku pun jatuh. Tenggorokanku terasa seperti di gurun pasir. Dan tidak tau mulai kapan, jari-jemariku bergerak resah di belakang tubuh.
"27 tahun.."
Jawabku yang diikuti dengan suara menelan ludah.
Gulp.
Setelah itu suasana hening. Aku dan seorang wanita paruh baya di depanku hanya terlibat pandang-memandang. Aku tahu, ada keraguan di kedua maniknya. Sesaat, ia mengamatiku, sesaat kemudian ia mengamati cecunguk muda yang ada di sampingku (baca : Hanbin). Dan sesaatnya lagi, ia memandang seorang gadis cantik yang menjadi alasan mengapa aku bisa berdiri disini dengan berani.
Begini ceritanya.
Dua hari sebelumnya adalah hari dimana Sohyun harus memberiku jawaban. Aku harap-harap cemas saat itu, namun kegelisahanku tak begitu kutampakkan. Mengingat aku seorang lelaki, aku sebisa mungkin bersikap bijaksana dan tenang dalam menghadapi apapun.
Malam itu, aku dan dia sepakat untuk bertemu di salah satu taman yang letaknya tak jauh dari lokasi kos Sohyun. Sembari menunggunya, aku terus merapalkan kalimat-kalimat yang sengaja aku siapkan jikalau ia menolak perasaanku.
Lagian, terdengar konyol kan saat tiba-tiba aku datang padanya dan mengatakan cinta? Malah lebih tepatnya aku mengajaknya menjalani hubungan kekasih. Aku tak peduli kalau menit itu juga harga diriku sebagai dosen dingin jatuh. Faktanya, aku sudah terjatuh sejak awal. Sejak aku mengenal gadis itu, aku terjatuh pada palung pesonanya.
Perkara hati memang terlalu rumit untuk dibahas. Dan aku tak mau tenggelam terus dalam kepenasaran, mungkin ini pilihan terbaik. Aku harus bertindak sebelum aku didahului oleh sahabat masa kecilnya.
"Pak.."
Ya Tuhan, dia datang.
Perasaanku makin tidak menentu. Aku menghirup oksigen yang rasa-rasanya menipis bahkan hampir tidak tersedia di sekitarku. Jantungku tidak bisa tenang, ia terus saja bermaraton.
Ok. Siapkan dirimu Taehyung. Kau sudah bergerak sejauh ini, bahkan sampai kau tentang Papamu sendiri. Kau harus berani..
"Kau sudah punya jawabannya?" Tanyaku to the point, karena memang aku bukan tipe orang yang suka bertele-tele.
"Eum... Begini.." Ia berbicara tanpa menengadahkan dagunya untuk menghadapku. Ia memainkan sepatunya di bawah sana.
Astaga.. kenapa jadi gemas begini!
Jawab saja langsung, Sohyun. Kau membuatku penasaran.
"Ya? Katakan saja Sohyun. Aku sudah siap kalaupun kau tolak nanti." Kataku putus asa.
"Hei, kemana Pak Taehyung yang kulihat tadi pagi? Dia bukan orang yang mudah menyerah seperti ini loh."
"Oke. Jadi maumu bagaimana?"
Sohyun tersenyum, sekarang kedua matanya yang indah menatapku penuh keyakinan.
"Besok lusa, Ibuku datang ke Seoul. Jika Bapak mau mendekati putrinya, maka Pak Taehyung harus mendapat restu ibunya dulu."
"Apa? Bertemu calon mertua?!!"
Oh tidak! Aku belum bercukur! Kantung mataku pasti kelihatan menyedihkan karena aku jarang tidur gara-gara mengurusi tugas dari kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Reason ✔
FanfictionTaehyung adalah seorang dosen muda berbakat yang dingin pada setiap wanita. Kehilangan "seorang wanita yang paling berarti dalam hidupnya" membuatnya 100% berubah. Namun, suatu hari saat ia berpindah ke tempat kerjanya yang baru, seorang mahasiswi c...