29

1.2K 183 30
                                    


"Sudah dengar kabar?"

"Katanya Pak Taehyung menikahi Sohyun kemarin!"

"Apa? Lo nggak bohong kan?"

"Sudah gue duga. Sohyun pasti hamil, makanya dinikahin tuh sama Pak Taehyung."

"Dasar cewek licik!"

Hanbin berhenti dan menatap nyalang pada sekumpulan gadis penggosip itu. Beraninya mereka menjelek-jelekkan Sohyun yang ia kenal sebagai gadis polos dan baik hati?

"Tutup mulut kalian atau aku akan merobeknya!" ancam Hanbin yang membuyarkan acara menghujat para gadis, membuat mereka ketakutan dan lari tunggang langgang.

"Menikah? Apa benar?" gumam lelaki itu kemudian.

.

.

.

.

"Berhenti!"

Taehyung yang menenteng buku-bukunya mendadak dihalangi oleh kehadiran Hanbin dari arah berlawanan.

"Kau? Ada perlu apa?"

"Dimana Sohyun?"

"Apa urusanmu? Kuharap kau menjauhinya mulai sekarang," pinta Taehyung yang membangunkan sisi lain Hanbin.

"Berani sekali kau!"

Bugh.

Hantaman keras dari kepalan tangan Hanbin mendarat mulus di pipi Taehyung. Buku-buku lelaki itu jatuh berserakan. Kekacauan yang Hanbin buat, mendatangkan kehebohan dan mengundang perhatian para mahasiswa lain.

Taehyung tidak melawan. Ia dengan terpaksa menjaga image-nya kali ini. Ia sudah berjanji bahwa ia tidak akan mengotori tangannya dengan memusuhi mahasiwanya sendiri. Apalagi, sekarang semua orang tahu kalau ia telah menikahi Kim Sohyun.

Taehyung tidak mau Sohyun mendapat perlakuan buruk atau masalah hanya gara-gara pernikahanya menyebabkan permusuhan antara suami dan sahabat baiknya sendiri.

"Kau menikahinya? Apa kau gila! Apa keluarganya tahu bahwa sekarang putri yang mereka kirim ke kota untuk belajar telah menikahi lelaki brengsek sepertimu?"

Hanbin melupakan soal kesopanan. Masa bodoh dengan jabatan pria yang barusan ia pukuli. Tiba-tiba saja emosinya meluap, mendengar kabar berita tentang Kim Sohyun yang sudah tidak single lagi.

"Brengsek!" umpat Hanbin sekali lagi dengan pukulan di sisi tubuh Taehyung yang lain.

Kemudian, ia pergi tanpa rasa berdosa sedikit pun.

Orang tua?

Bagaimana aku bisa melupakan ibu dan keluarga Sohyun?

***

"Apa? Menemui Ibu?" Sohyun memekik ketika Taehyung menyinggung soal keluarganya.

"Iya, Sayang. Kita menikah, tetapi mereka sama sekali tidak mengetahui kabar ini. Aku merasa bersalah. Bagaimana kalau kita pulang ke kampung halamanmu? Sekalian aku mau meminta restu ibumu tentang hubungan kita."

"Ta-tapi,"

"Tidak ada tapi-tapian. Besok pagi, kita akan berangkat ke Boryeong."

Malapetaka bagi perempuan itu. Kecemasan melanda, bagaimana jika orang tua Sohyun dapat mengendus kebohongannya?

Ia bukan Sohyun. Tentu saja firasat seorang ibu lebih kuat jika menyangkut putri kandungnya sendiri.

You Are The Reason ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang